Berpikir analitis dan kreatif juga bisa digabungkan. Misalanya ketika kita mengeksplorasi banyak kemungkinan jawaban dengan gaya berpikir kreatif sehingga memunculkan banyak alternatif baru, kemudian setelah itu kita menganalisa dari ide-ide baru tersebut, dan hendak menentukan satu pilihan yang paling cocok, maka kita beralih ke ranah analitis.
So analitis dan kreatif tidak harus dipertentangkan, melainkan saling melengkapi. Demikian tentang anlitis dan kreatif.
Em, by the way, adakah yang sudah mendapatkan jawaban teka-teki di atas? Kabari jika sudah terjawab ya....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H