Dari segi bahasa pun demikian, penduduk Jaton menguasai bahasa Jawa dan bahasa lokal Tondano. Bahkan anak-anak Jaton di tahun 1990-an disebut lebih menguasai bahasa lokal Tondano/Toudano dibanding anak-anak  dari desa/kelurahan lainnya di Kota Tondano pada jaman tersebut.
Akulturasi yang kuat dengan penduduk asli, menyebabkan kehidupan yang rukun antara penduduk Jaton dengan penduduk desa/kelurahan lainnya. Bukan berarti tak ada perbedaan pendapat, namun kultur musyawarah dan dialog mampu menyelesaikan perbedaan yang ada. Jaton pada akhirnya bersama-sama dengan masyarakat Minahasa lainnya, memberi kontribusi pada kehidupan yang rukun antar umat beragama di Minahasa dan Sulawesi Utara yang dikenal dengan semboyan: Torang Samua Basudara (Kita Semua Bersaudara).  Â
3. Lebaran Ketupat Khas Jaton yang Lebih Ramai dibanding Hari Idulfitri
Salah satu tradisi yang digelar masih sejak jaman Kyai Modjo dan pengikutnya menginjakan kaki di Kota Tondano adalah Lebaran Ketupat, yang digelar sebagai ajang silahturahmi untuk mempererat persaudaraan. Di hari lebaran ketupat, warga dari daerah Tondano hingga Manado baik muslim maupun non muslim selalu memadati kampung Jaton. Â Saking padatnya tamu yang berkunjung, menyebabkan sulitnya mencari tempat untuk parkir kendaraan.Â
Media lokal mangunipost.com menyebut bahwa Lebaran Ketupat biasanya diadakan seminggu setelah perayaan Idul Fitri. Sebuah penanda kebahagiaan dari kemenangan di bulan Ramadhan. Inilah ekspresi, wujud syukur atas berakhirnya Puasa Sunnah 6 hari Syawal.
Sajian khas Lebaran Ketupat adalah ketupat bersama daging rendang serta opor ayam dan menu khas Jaton lainnya. Tapi sajian yang terutama adalah keakraban dan silaturahmi persaudaraan.
Hmmm akankah tahun ini bisa pasiar (pesiar) disaat Lebaran Ketupat Jaton? Sepertinya tidak. Si Corona belum bosan menetap di Bumi Nyiur Melambai. Tak apalah, yang penting persaudaraan dengan sobat dan saudara muslim di Jaton tetap dihati.
Selamat Idul Fitri Jaton....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H