Saya Meidiana Safitri ingin menceritakan pengalaman teman saya yang bernama Nur Najmi Laila Azami tentang sebuah film yang sudah ia tonton berjudul Cinta Subuh.Â
Najmi menceritakan kepada saya, bahwa film ini di mulai dengan adanya dua orang sahabat yang bernama Angga dan Gani. Tokoh Angga ini mempunyai pacar yang bernama Mira. Angga ini mempunyai karakter yang susah untuk bangun subuh.
Pada pagi hari, Mira mengajak Angga untuk bertemu ingin membicarakan suatu hal. Setelah mereka bertemu, ternyata Mira ingin putus karena ia sudah dijodohkan. Angga pun galau dan bercerita kepada sahabatnya.Â
Karena Gani sudah menyangka hal itu, ia sudah tidak kaget lagi. Dan di sela waktu Angga bercerita, terdengarlah suara adzan. Gani pun mengajak Angga untuk solat berjamaah di masjid kampus. Tetapi, Angga berniat untuk menolak.Â
"Siapa tau lu dapat pengganti dari Mira" ucap Gani.
Dan benar saja, di sinilah Gani bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Ratih.Â
Angga pun langsung mendekati perempuan itu dan mengajak berkenalan bahkan meminta nomor telepon. Tetapi, Ratih tidak suka dengan sikap Angga dan merasa terganggu.Â
"Maaf ya Mas, apakah anda tidak mendengar suara adzan?, harusnya anda mengejar barisan paling depan untuk solat." Ucap Ratih.
"Denger ko" jawab Angga.
"Ya sudah, saya sedang terburu-buru."
Setelah Angga solat, ia terus mengikuti Ratih. Karena ia ingin meminta nomor telepon Ratih.
"Nama aku Angga, aku boleh dapat nomor telepon kamu?"
"Saya Ratih, apakah jika saya sudah memberikan apa yang kamu mau, kamu akan berhenti mengganggu saya?"
Angga pun mengangguk. Ratih pun memberikan nomor teleponnya. Tentu bukan nomor asli Ratih.
Kebetulan Ratih ini adalah adik dari ustadz yang sering berceramah di masjid kampus itu. Ia melarang adiknya untuk berpacaran. Tetapi takdir mempertemukan Ratih dengan Angga.
Setelah kejadian meminta nomor telepon, entah kenapa Ratih selalu dipertemukan oleh Angga dan rasa cinta pun mulai tumbuh di hati Ratih sehingga mereka berdua pun resmi berpacaran, tetapi dengan menyetujui beberapa syarat. Diantaranya, tidak ada kontak fisik, harus cepat menyelesaikan kuliah untuk cepat menikah, tidak boleh meninggalkan solat yang wajib apalagi solat subuh dan hubungan ini tidak boleh ada yang mengetahui kecuali hanya teman dekat saja.Â
Di lain kisah, kakak Ratih ini berniat untuk menjodohkan Ratih dengan salah satu muridnya yang pintar, baik dan yang paling penting adalah selalu menjaga waktu solat serta berjamaah. Mengetahui hal itu Ratih pun memberi tahu Angga.Â
Ratih selalu menelpon Angga jika waktu subuh telah tiba. Tetapi Angga tidak pernah mengangkatnya karena ia masih tidur. Ratih pun kesal dan ingin putus dengan Angga.
Terjadilah pertengkaran antara keduanya. Dan itu dilihat oleh kakak Ratih.Â
Melihat hal itu kakak Ratih pun sangat marah dan mempercepat perjodohan Ratih dengan muridnya yang bernama Arya.Â
Mengetahui Ratih akan menikah, Angga menyadari kesalahannya dan berusaha untuk memperbaiki sikapnya walau sudah terlambat.Â
Arya ini sudah mengetahui bahwa Ratih tidak mencintainya. Dan sebelum akad di mulai ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan.Â
Beberapa tahun kemudian datanglah seorang laki-laki berniat untuk melamar Ratih dan itu adalah Angga dengan versi yang sudah berbeda. Tentu lebih baik dari sebelumnyaÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H