Permasalahan pembelajaran yang terjadi di sekolah kami adalah kurang aktifnya siswa. Sering kali siswa terlihat mengantuk dan kurang antusias mengikuti pembelajaran Fisika. Hal ini disebabkan guru mengajar dengan yang monoton. Guru hanya fokus menyampaikan materi tanpa melibatkan siswa sehingga siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, model discovery learning dipilih sebagai solusi, karena pada model pembelajaran ini, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa belajar secara aktif menemukan konsepnya sendiri. Siswa dilatih menjadi lebih aktif merespon pertanyaan guru dan mengajukan pertanyaan kepada guru maupun temannya (Khasinah, 2021; Hidayah, 2022; Faturrahman, et al, 2023).
Pelaksanaan Praktik Lapangan (PPL) dilaksanakan dengan melibatkan siswa kelas XI SMA Taruna Nusantara untuk menerapkan inovasi pembelajaran discovery learning guna mengatasi masalah keaktifan siswa. Pembelajaran discovery learning siklus pertama dilaksanakan berbantu Lembar Diskusi pada materi Gerak Lurus. Penilaian keaktifan pada siklus pertama memperhatikan 3 aspek: keaktifan bertanya dan memberikan pendapat, keaktifan merespon guru, serta keaktifan melakukan diskusi, yang dinilai oleh guru dalam lembar observasi keaktifan siswa.
Pembelajaran discovery learning siklus kedua dilaksanakan berbantu Lembar Diskusi dan demonstrasi pada materi Hukum Archimedes. Penilaian keaktifan siswa pada pembelajaran siklus kedua memperhatikan 5 aspek: keaktifan bertanya, keaktifan memberikan pendapat, keaktifan merespon guru, keaktifan memperhatikan guru dan keaktifan melakukan diskusi, yang dinilai dalam lembar penilaian keaktifan oleh guru dan siswa melalui self-assessment dan peer assessment. Sintaks pembelajaran discovery learning terdiri dari stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan menarik kesimpulan. Data dikumpulkan dan diolah oleh siswa melalui diskusi kelompok, lalu diverifikasi dan disimpulkan bersama dengan guru. Pada pembelajaran siklus kedua, pengumpulan data dilengkapi dengan demonstrasi sebagai inovasi pembelajaran untuk membantu siswa menemukan konsep yang diharapkan.
Tantangan pembelajaran discovery learning terjadi pada pertemuan kedua siklus pertama. Karena waktu yang terbatas, siswa kurang optimal dalam menyampaikan kesimpulan diskusi kelompok. Sebagai evaluasi, guru merencanakan pembagian waktu pembelajaran yang efektif, dan berhasil diimplementasikan pada siklus kedua. Pembelajaran discovery learning siklus kedua dapat dilakukan sesuai sintaks dalam waktu yang tepat.
Namun, pembelajaran siklus kedua juga mengalami kendala. Satu dari enam demonstrasi kurang maksimal karena alat kurang bekerja dengan baik. Untuk mengatasi kendala tersebut, guru menunjukkan video yang merepresentasikan demonstrasi yang diharapkan. Sehingga siswa tetap memperoleh data untuk menjawab pertanyaan pada Lembar Diskusi
Pembelajaran discovery learning siklus pertama menunjukkan peningkatan pemahaman konsep dilihat dari nilai ketepatan jawaban (average accuracy), dari 51% saat pretest menjadi 73% saat posttest. Pembelajaran discovery learning siklus kedua juga menunjukkan peningkatan pemahaman konsep dilihat dari nilai ketepatan jawaban (average accuracy), dari 34% saat pretest menjadi 81% saat posttest.Â
Pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan berbantu Lembar Diskusi dan demonstrasi mampu membuat siswa aktif dalam pembelajaran serta menemukan konsep materi. Penilaian keaktifan lebih optimal dan komprehensif jika dilakukan dengan melibatkan siswa. Dan untuk mengoptimalkan pembelajaran discovery learning berikutnya, perlu diperhatikan persiapan demonstrasi, serta perencanaan waktu pembelajaran yang efektif.
Daftar Pustaka
Faturrahman, M., Ningsih, K. 2023. Studi Literatur: Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Journal on Education Vol. 6, No. 1
Hidayah, M. 2022. Implementasi Game Bingo pada Metode Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teks Report. LANGUAGE: Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 2, No. 1
Irmi. 2018. Penerapan Model Discovery Learning Melalui Game Gets Lucky pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi dalam Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA 2 SMAN Unggul Aceh Timur. JIPI: Jurnal Pendidikan IPA dan Pembelajaran IPA, Vol. 2, No. 1
Khasinah, S. 2021. Discovery Learning: Definisi, Sintaks, Keunggulan dan Kelemahan. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam (http://dx.doi.org/10.22373/jm.v11i3.5821)
Murni, N. 2021. Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran. Science, Engineering, Education, and Development Studies (SEEDS): Conference Series Vol. 5, No.1
Rahmah, N. 2018. Pendekatan dan Model Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa. Al-Kwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (http://dx.doi.org/10.24256/jpmipa.v2i1.105)
Sudiana, I., Sastrawidana, I., Antari, N. 2018. Kendala Guru dalam Penyelenggaraan Penilaian Sikap. Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol. 2, No. 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H