Pada bait pertama puisi Doa, penulis mengajak kita untuk selalu mengingat Tuhan-Nya di manapun kita berada. Penulis mengajak kita untuk selalu menyebut nama-Nya. Seperti yang tersirat dalam kalimat kepada pemeluk teguh, yang menggambarkan seseorang memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu bersamanya. Ketika kita sedang susah maupun senang dan bahwa Tuhan-lah petunjuk jalan dan arah kita di kehidupan. Beginilah penulis menjelaskan ketika ketika kehilangan arah atau kehilangan bentuk, kita harus tetap berdoa kepada Tuhan.Â
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Pada bait ketiga puisi Doa, penulis mengajarkan kepada pembaca bahwa kita hanyalah seorang pengembara yang sedang berkelana di negeri asing serta suatu saat akan berpulang kepada Tuhan. Maka dari itu kita harus selalu memanjatkan doa kepada Tuhan dan di manapun kita berada tetaplah senantiasa berdoa pada Tuhan karena kita hidup hanyalah sebagai sebuah seorang pengembara.Â
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Selain itu, penulis pun mengajak kita untuk menyadari bahwasanya manusia tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan dan mengingatkan pembaca untuk selalu dekat dengan sang pencipta.Â
TuhankuÂ
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling