Usaha pembesaran ikan di laut bukanlah suatu kegiatan yang baru bagi masyarakat pembudidaya di wilayah pesisir pantai.
Wadah yang digunakan untuk pembesaran ikan di laut, berbentuk kurungan jaring, yang ditancap pada dasar perairan memakai tiang-tiang kayu atau bambu. Pada sisi kurungan biasa disebut keramba jaring tancap serta terdapat pula yang berupa kurungan jaring yang diapungkan memakai rakit yang diberi pelampung atau biasa kita sebut keramba jaring apung. Â Pada dasarnya penentuan pemakaian wadah kurungan jaring tancap maupun kurungan jaring apung didasari sebagian aspek antara lain kondisi perairan (suhu perairan, kecepatan arus, oksigen terlarut, kedalaman laut, salinitas, ketinggian gelombang, kecepatan angin, kadar keasaman, zat padat tersuspensi, kecerahan, kualitas air), jarak dari pantai, sosial ekonomi, risiko bencana, sumber benih, akses transportasi, keamanan dan juga modal usaha.
Pemilihan bahan disesuaikan dengan ketersediaan di lokasi budidaya. Tetapi, secara universal bisa memakai balok kayu, bambu, pipa pvc, fiberglass atau besi yang dilapisi bahan anti karat. Bentuk rakit sangat bermacam-macam, tetapi yang sangat banyak digunakan yaitu berupa bujur sangkar atau kotak. Sebuah rakit perlu dilengkapi dengan papan pijakan untuk memperlancar aktivitas pembudidayaan dalam pemberian pakan, ganti jaring atau memperbaiki posisi jaring serta mengontrol jaring secara totalitas. Pemilihan lokasi penempatan keramba jaring apung untuk aktivitas budidaya yaitu lokasi yang terlindung dari ombak, badai serta mempunyai pola pergantian massa air yang baik.
Pada kesempatan ini hendak memberikan contoh metode membuat keramba jaring apung sederhana berbahan kayu dengan ukuran 3 x 3 x 3 meter.Â
Alat yang dibutuhkan :
Palu
Gergaji
Bor
Alat pengukur panjang atau meter.
Bahan-bahan yang dibutuhkan :