Mohon tunggu...
Anjar Meiaw
Anjar Meiaw Mohon Tunggu... Editor -

Kadang nulis | Kadang ngedit | Kadang nyanyi | Kadang ngemsi | Kadang shopping |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cemburu

4 Mei 2016   10:31 Diperbarui: 4 Mei 2016   10:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rossa tertegun, tak mengerti.

“Kemari, saya ingin berbicara,” lirih Melisa kepada Rossa.

Rossa mendekat takut-takut. Bagaimana pun ia merasa lebih rendah dibanding Melisa.

“Ada apa, Dok?” tanya Rossa lirih, takut, ragu.

“Rendra sudah membayarmu?” tanya Melisa masih dengan nada sedatar mungkin, mengabaikan kerutan di kening Rossa.

Melisa mengulurkan amplop cokelat berisi puluhan juta rupiah, dan memaksa Rossa menerimanya.

“Ini bayaranmu untuk malam itu bersama Rendra. Kalau sisa, ambil saja,” kata Melisa lagi.

“Tapi waktu itu kami belum melakukan apa-apa, Dok,” kilah Rossa lugu.

“Tak apa. Kalau Rendra sudah sembuh saja kalian melakukannya,” jawab Melisa santai. “Sekarang, saya minta kamu meninggalkan Rendra.”

“Maksud Dokter? Saya ingin menunggui Rendra.”

Melisa mendesah. Susah ya, berbicara dengan orang yang setiap hari sudah teracuni alkohol dan pemandangan cabul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun