Mohon tunggu...
Aaron Schwartz
Aaron Schwartz Mohon Tunggu... Freelancer - Sigmoid

“Honesty is the best policy – when there is money in it.” Mark Twain

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bagi-Bagi Dividen Tidak Bermoral? Bank Dapat 'Mencetak' Uang dari Ketiadaan!

6 Januari 2023   13:56 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:59 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4: Uang giral dapat digunakan sebagai alat transaksi.

Bank komersial dapat 'mencetak' uang dari ketiadaan

Uang dapat diciptakan dari ketiadaan oleh bank bagaikan dongeng peri yang dengan tongkat sihirnya dapat menciptakan apel merah dari udara kosong. Saya pun tidak malu untuk menggunakan kata 'peri' untuk menjelaskan dunia perbankan, saya bukanlah satu-satunya orang yang meminjam istilah dari kartun Disney! Richard Werner, ekonom perbankan, dalam salah satu artikel di jurnal International Review of Financial Analysis (IRFA), ia secara gamblang menggunakan kata 'fairy dust' alias debu peri sebagai alegori kekuatan bank komersial (bank swasta/umum) yang bisa menciptakan uang dari ketiadaan alias udara kosong secara elektronik.

"The essence of the contemporary monetary system is the creation of money, out of nothing, by private banks often foolish lending"- Martin Wolf, Wartawan Financial Times

Jika Anda asing dengan cadangan wajib minimum, Anda boleh melewati paragraf ini. Namun jika Anda pernah mempelajarinya, saya ingin mengatakan bahwa penciptaan uang yang dimaksud bukan berdasarkan teori fractional reserve. Bank tidak menunggu uang nasabah lalu mengambil sekian persen untuk dipinjamkan. Teori fractional reserve tidak pernah dibuktikan secara empiris! Bahkan beberapa bank sentral di dunia seperti Bank of England dan Bundesbank di Jerman telah meninggal teori itu.

"a popular illusion nevertheless persists: that banks can only lend on the basis of reserve requirements"-Ann Pettifor, ekonom yang memprediksi resesi 2008.

Bagi sebagian besar Anda, mungkin penciptaan uang itu terdengar sangat Aneh. Saya tidak menyalahkan Anda jika Anda kebingungan. Anda bukan satu-satunya manusia yang tidak pernah mendengar bahwa bank komersial dapat menciptakan uang dari udara kosong. Hasil survei oleh lembaga advokasi nirlaba Positive Money menyatakan bahwa 85% anggota parlemen Inggris tidak mengetahui asal-usul keberadaan uang. Dan sangat disarankan agar Anda tidak perlu repot-repot melakukan interpolasi hasil survei tersebut terhadap beberapa politikus yang dipilih di negara Anda setelah memasang foto wajah di pinggir jalan dengan senyum yang disertai kepalan tangan yang terkesan sedang berjuang untuk bumi dan masyarakat.

Terdapat dua lembaga yang boleh menciptakan uang di masing-masing negara: pemerintah dan bank komersial. Pemerintah melalui otoritas moneter dapat menciptakan uang fiat fisik yang benar-benar dapat divalidasi oleh indra kulit seperti uang logam dan kertas. Uang logam dan kertas hanya boleh diciptakan oleh satu lembaga, yaitu pemerintah. Masyarakat dapat menggunakan uang kertas itu sebagai alat transaksi. Jika Anda sebagai manusia biasa secara sengaja ikut-ikutan mencetak uang kertas dengan format yang sama seperti yang diciptakan oleh pemerintah, kemudian Anda menggunakan itu untuk membeli segala macam barang yang Anda inginkan, dan Anda ketahuan, maka Anda bisa dimasukkan ke dalam penjara.

Berbeda dengan manusia biasa tadi yang ketika mencetak uang secara ilegal akan digolongkan sebagai pelaku kriminal, bank komersial di seluruh dunia secara hukum diizinkan untuk menciptakan uang. Uang yang diciptakan bank komersial dapat beredar di masyarakat untuk digunakan sebagai alat transaksi.

Ketika Anda membaca bahwa bank komersial dapat menciptakan uang, Anda jangan membayangkan bahwa bank mempunyai mesin printer yang mencetak uang secara rahasia di ruangan tersembunyi. Bank komersial tidak membutuhkan printer untuk menciptakan uang, bank hanya membutuhkan komputer untuk menciptakan uang. Bank melakukan penciptaan uang secara elektronik melalui mekanisme peminjaman.

Anda juga jangan pikir bahwa bisnis model peminjaman bank komersial sama dengan bisnis model peminjaman koperasi simpan pinjam. Bank bukan lembaga intermediasi yang mengumpulkan uang penabung lalu meminjamkannya kepada orang yang mengajukan utang. Ketika seseorang mengajukan utang kepada bank, bank cukup mengetik angka secara elektronik di komputer. Itulah mengapa bank disebut sebagai lembaga yang memiliki kekuatan debu peri: bank dapat menciptakan uang dari ketiadaan melalui proses peminjaman. Jika Anda masih sulit menerima hal itu, pembahasan tentang kekuatan debu peri masih panjang.

"Banks create money out of thin air"- Michael Kumhof, Ekonom IMF

Uang ada di mana-mana

"Modern finance is generally incomprehensible to ordinary men and women ... The level of comprehension of many bankers and regulators is not significantly higher. Like the wolf in the fairy tale: All the better to fleece you with"- Satyajit Das, Penulis Traders, Guns, and Money (2010)

Semoga Anda masih ingat salah satu materi di SMP atau SMA yang membicarakan tentang perbedaan antara uang fisik (misal uang kertas) dan uang elektronik (misal uang yang Anda bisa lihat berupa angka digital di ATM atau m-banking). Setiap negara mempunyai istilah khusus untuk menyebutkan kedua jenis uang itu. Karena setiap negara memiliki pendefinisiannya masing-masing, kita tidak akan terlalu banyak menggunakan jargon-jargon seperti M0, MZM, M1, M2, M2+, M3, M4, M4ex, atau apa pun itu. Untuk sementara, Anda cukup pahami bahwa uang dapat berupa dua wujud, yaitu fisik dan elektronik.

Sungguh, jika Anda terjun ke dunia keuangan, Anda akan menemukan banyak sekali jargon. Anda perlu sedikit berhati-hati dengan beberapa jargon yang terdengar sangat keren tetapi di balik itu bisa menipu Anda. Bagi Anda yang pernah mengikuti alur cerita jurang resesi 2008, saya hanya ingin mengucapkan, "Apakah Anda tidak kapok dipermainkan Wall Street yang menggunakan jargon-jargon eksotis seperti hipotek subprima, CDO-Cubed, Credit Default Swap, dan segala jargon tektek bengek lainnya yang digunakan untuk mempersulit atau mengelabui masyarakat awam?"

Baiklah untuk sementara, kita akan gunakan dua istilah saja dulu: uang fisik dan uang elektronik. Seperti yang telah disampaikan, uang fisik (kertas dan logam) hanya bisa diciptakan oleh pemerintah, sementara itu uang elektronik bisa diciptakan oleh bank komersial alias bank umum alias bank swasta. Jika Anda teliti, tidak ada kata 'hanya' untuk penciptaan uang elektronik. Hal itu karena otoritas moneter negara yaitu bank sentral juga dapat menciptakan uang elektronik dari ketiadaan. Bank sentral tidak perlu mengumpulkan uang pajak rakyat untuk menciptakan uang secara elektronik. Cukup dengan menggunakan komputer, uang dapat tercipta bagaikan debu peri. Kita akan bahas tentang ini di lain kesempatan. Namun hanya sebagai pemanasan, jika Anda seorang ekonom, dua kutipan ini sangat menarik. Pikirkanlah!

 "It's not tax money. The banks have accounts with the Fed, much the same way that you have an account in a commercial bank. So, to lend to a bank, we simply use the computer to mark up the size of the account that they have with the Fed. It's much more akin -- although not exactly the same -- to printing money than it is to borrowing."- Ben Bernanke, di acara televisi 60 Minutes.

"the foreign lenders merely created the money out of nothing through bank credit creation, something the borrowers could have done themselves at home without the foreign loans."- Richard Werner

Apa itu bank sentral? Bank yang mengawasi bank-bank komersial agar mereka tidak ugal-ugalan menggunakan kekuatan debu peri-nya. Tentu tidak hanya itu pekerjaan yang dilakukan oleh bank sentral, jika Anda tertarik untuk membacanya silakan Anda bisa mengunjungi situs bank sentral di negara Anda sendiri. Kedudukan bank sental juga berbeda-beda di setiap negara, ada yang menyatakan sebagai lembaga pemerintah, ada juga yang menyatakan sebagai lembaga setengah pemerintah atau setengah swasta. Kita tidak akan memperdebatkan tentang itu.

Bank-bank komersial dengan ciri khas warnanya masing-masing harus terdaftar di bank sentral. Bank sentral seolah-olah memiliki nasabah, hanya saja nasabahnya bukan masyarakat umum, tetapi bank komersial (Gambar 1). Jika Anda pernah mendengar sistem kliring, tentu Anda tidak akan asing dengan gambar di bawah ini.

Baik Uang fisik maupun uang elektronik dapat digunakan sebagai alat transaksi. Anda pasti pernah menggunakan kedua jenis uang tersebut. Seperti yang Anda telah ketahui, uang dengan wujud elektronik dapat ditukar dengan uang fisik. Tentu bukan hal yang aneh ketika Anda membutuhkan uang fisik, Anda akan pergi menuju mesin ATM atau kantor cabang bank terdekat.

Angka digital yang tercatat di layar mesin ATM adalah klaim uang yang dimiliki oleh seorang nasabah. Jika Anda memiliki uang dalam wujud fisik sebanyak 330.000 yang disimpan dalam tabungan bank komersial, Anda akan mendapatkan klaim uang elektronik sebanyak 330.000. Bukan matematika yang sulit tentunya, ketika Anda hanya menyimpan 330.000, maka Anda tidak bisa mencairkan uang sebanyak 1.000.000. Bank juga tidak boleh bermain-main dengan matematika, ketika Anda menagih 330.000 kepada bank, maka bank harus bertanggung jawab memberikan Anda uang sebanyak 330.000. Jika bank tidak bisa memenuhi permintaan seluruh klaim uang Anda, misal bank hanya memberikan 10.000, tentu Anda emosi bukan?

Idealnya, dengan menggunakan pemikiran yang sangat sederhana, seluruh uang elektronik yang diklaim oleh seluruh nasabah haruslah sama dengan jumlah uang fisik yang tersedia di kas bank bukan? Jika Anda mempunyai klaim 10 juita maka bank harus menyediakan 10 juta. Namun secara realitas itu sangat jarang terjadi. Hal itu bukan karena uang kertasnya dimakan rayap, atau dicuri tuyul, atau bahkan dikorupsi teller, tetapi hal itu terjadi karena Anda semua masih menjalani sistem keuangan debu peri. Jika Anda masih bingung, mari kita lakukan simulasi sederhana.

Simulasi kekuatan debu peri: bank bukan lembaga intermediasi yang menghubungkan penabung dan peminjam. 

" Banks can create book money just by making an accounting entry: according to the Bundesbank's economists, "this refutes a popular misconception that banks act simply as intermediaries at the time of lending -- ie that banks can only grant credit using funds placed with them previously as deposits by other customers". By the same token, excess central bank reserves are not a necessary precondition for a bank to grant credit (and thus create money)."- Bundesbank

Katakanlah terdapat suatu bank komersial baru di Wakanda bernama Bank Senter Wakanda (BSW). Mula-mula bank tersebut tidak memiliki nasabah (t0). Setelah menunggu selama dua jam, tepat jam 10 pagi (t1) terdapat tiga orang dari penduduk setempat yang ingin menjadi nasabah: Ani, Mulia dan Sri. Diketahui bahwa Ani adalah nelayan gurita, Mulia adalah petani jagung, dan Sri adalah penjual kosmetik. Masing-masing dari mereka menyimpan 5.000 lembar uang kertas di BSW. BSW mendapatkan 15.000 lembar uang kertas, dan tiga nasabah BSW masing-masing mendapatkan kartu ATM yang berisikan klaim uang elektronik sebesar 5000 (Gambar 2). Badan Pusat Statistik Wakanda (BPSW) akan mencatat jumlah uang beredar untuk uang kartal sebanyak 15.000 dan untuk uang giral sebanyak 15.000.

Gambar 2: Bank Senter Wakanda mendapatkan tiga nasabah baru.
Gambar 2: Bank Senter Wakanda mendapatkan tiga nasabah baru.

Menunggu selama 1 jam, tepat jam 11 pagi (t2), BSW mendapatkan seseorang yang ingin berhutang. Orang tersebut adalah Budi yang membutuhkan 70.000 sesegera mungkin. BSW bukan lembaga koperasi simpan pinjam, maka tidak harus memberikan uang kertas sebanyak 70.000 kepada Budi, tetapi cukup menuliskan klaim uang elektronik sebesar 70.000 atas nama akun Budi di komputer (Gambar 3).

Gambar 3: Bank Senter Wakanda mendapatkan debitur.
Gambar 3: Bank Senter Wakanda mendapatkan debitur.

Budi sudah mempunyai uang elektronik sebanyak 70.000. Budi dapat menggunakan klaim uang tersebut untuk membeli apa pun yang ia inginkan. Katakanlah Jam 1 siang (t3), Budi membeli gurita dari Ani seharga 10.0000, kemudian membeli jagung dari Mulia seharga 20.000, dan akhirnya membeli pemutih wajah dari Sri seharga 40.000. Budi tidak perlu membawa uang kertas untuk membayar itu semua, ia cukup melakukan transaksi tersebut dengan cara transfer uang elektronik (Gambar 4). Badan Pusat Statistik Wakanda (BPSW) akan mencatat jumlah uang beredar untuk uang kartal sebanyak 15.000 dan untuk uang giral sebanyak 85.000.

Gambar 4: Uang giral dapat digunakan sebagai alat transaksi.
Gambar 4: Uang giral dapat digunakan sebagai alat transaksi.

Singkat cerita, tidak ada angin, tidak ada petir, belum genap 24 jam, jam 8 malam, dunia keuangan global diterjang berita-berita tidak sedap (t4). Ani, Mulia, dan Sri yang semuanya mengikuti akun media sosial Michael Burry, Nouriel Roubini, Meredith Whitney, dan Ann Pettifor merasa ketakutan. Mereka semua segera pergi ke kantor BSW dan Anda bisa menebak apa yang akan terjadi (Gambar 5). Pikirkanlah! Apakah semua nasabah BSW dapat menarik keseluruhan klaim uang yang mereka miliki saat itu juga?

Gambar 5: Penarikan dana besar-besaran atau bank-run.
Gambar 5: Penarikan dana besar-besaran atau bank-run.

Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, berdasarkan data di seluruh negara, Anda jangan pernah ramai-ramai menukarkan seluruh uang elektronik menjadi uang kertas dalam satu waktu yang bersamaan. Hal itu bukan karena mesin ATM yang terus digunakan akan rusak/ngadat/brebet/overheat atau teller bank kewalahan melayani nasabah, tetapi jumlah seluruh uang fisik yang dicetak oleh pemerintah tidaklah sama dengan jumlah seluruh uang elektronik yang dimiliki oleh seluruh akun nasabah bank (Gambar 6).

Gambar 6. COntoh pernedaan jumlah uang fisik dan jumlah uang elektronik di salah satu negara di Asia Tenggara
Gambar 6. COntoh pernedaan jumlah uang fisik dan jumlah uang elektronik di salah satu negara di Asia Tenggara

Apa yang menyebabkan jumlah uang elektronik yang diklaim nasabah bank dengan uang kertas yang dicetak pemerintah berbeda? Satu kata: hutang. Sebagian uang elektronik yang Anda miliki adalah utang yang dimiliki oleh orang lain. Anda sudah melihat simulasi sederhananya tadi. Untuk kasus di seluruh dunia, tentu bank telah beroperasi sejak lama. Beberapa aktivitas transaksi bahkan tidak membutuhkan uang fisik.

"Most of the money in the economy is created, not by printing presses at the central bank, but by [commercial] banks when they provide loans."-Bank of England

Kabar buruk bagi Anda yang memiliki fobia bank-run, simulasi tadi belum menyertakan penciptaan jenis produk finansial berupa uang elektronik simpanan berjangka. Namun Anda tidak perlu terlalu panik, Anda bisa memeriksa lembaga asuransi di negara Anda yang menjamin simpanan uang elektronik Anda. Setiap negara memiliki aturan yang berbeda-beda.

Kita harus ingat bahwa bank bukan lembaga intermediasi yang menghubungkan orang yang menyimpan uang dan orang yang menginginkan hutang. Ekonom Ann Pettifor menyinggung kegiatan yang dilakukan perbankan saat ini adalah sesuatu kegiatan yang tidak bermoral. Tentu ia mengatakan tidak bermoral bukan karena teknologi penemuan manusia yang dapat menyatakan uang secara elektronik sehingga kegiatan transaksi bisa lebih mudah. Namun karena mekanisme perbankan yang dapat memberi kredit dari ketiadaan kemudian memberi bunga yang tidak wajar kepada para peminjam dengan sebuah jaminan. Hak penciptaan uang melalui pemberian kredit ini merupakan privilese yang luar biasa yang dimiliki oleh perbankan.

Saya tidak tahu apakah Anda terkejut atau tidak ? Teman saya yang selalu beribadah di hari Sabat mengatakan bahwa konsep penciptaan uang ini mirip dengan konsep teologi Ex nihilo: alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Referensi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun