Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rekam Jejak Umrahku Pada 23 November 2024 Bersama RWH

15 Desember 2024   15:43 Diperbarui: 15 Desember 2024   15:52 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami mengambil miqat di masjid Ji'ranah, yang disebutkan kata Ji'ranah diambil dari nama seorang wanita yang hidup di daerah tersebut yang kerjaannya   memintal benang lalu dicerai beraikan lagi, begitu seterusnya. Perbuatan itu tidak disukai oleh Allah SWT karena suatu kesia-siaan. Masjid ini berada di perkampungan Wadi saraf, yang berjarak kurang lebih 24 KM dari Masjid Al Haram. Di Masjid ini juga dulu pada masa Rasulullah meletak para tawanan dan rampasan perang dari Hawazin saat peperangan Hunain pada 8 Hijriyah. Hampir 10 malam di masjid tersebut maka datang beberapa utusan dari Hawazin memohon kepada Nabi Muhammad SAW untuk memerdekan para tawanan beserta hartanya. Rasulullah memberikan pilihan dan mereka memilih untuk pembebasan tawanan. Setelah peristiwa tersebut barulah Rasulullah berihram dan mengambil miqat untuk mengerjakan umrah.

Perjalananan untuk pelaksanaan umrah ke-2 tersebut kami melewati Jabar Nur, hanya di Bus, melihat dari kaca mobil. Diceritakan oleh Muthawwif di Jabal Nur ini lah terletak Gua Hira, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kalinya yaitu surah Al-Alaq 1-5. Bertemu dengan malaikat Jibril dan dinobatkan kenabiannya. Alhamdulillah dipandu muthawwif  umrah kedua berhasil dilakukan dengan baik, dan bagi yang tidak ikut disarankan memperbanyak ibadah.

Hari ke-4 Selasa pada tanggal 26 November 2024 Kami semua sudah janjian kumpul di lobby hotel pada pukul 08.00 bersiap naik bus ziarah menuju kota Thaif. Di perjalanan muthawwib menceritakan hal ikwal nama kota itu disebut Thaif. Kota Thaif didiami oleh suku Tsaqif. Thaif kota para raja, cuaca sejuk dan lebih tinggi, kesuburannya pun sudah terjamin. Ada dua versi menurut ustad Cak Mok  pertama dari tanah yang dibawa tawaf yang kedua adanya pagar tembok  yang mengelilingi  kota tersebut. Udaranya di kota Thaif ini begitu sejuk sperti di puncak Bogor. Kota Thaif mendapat julukan "Quryatul Muluk" atau desa para raja.

Kami singgah ke Masjid Abdullah Bin Abbas sekaligus memberi salam ke makamnya. Diceritakan beliau adalah sahabat nabi sekaligus sepupu baginda Rasulullah.  Dari usia kanak-kanak kecerdasannya sudah menonjol. Maka ia pun diistilah dengan samudera ilmu karena keluasan ilmunya. Abdullah Bin Abbas sengaja ingin dimakamkan di kota Thaif karena menurutnya kota Mekah Madinah begitu suci dan hanya untuk orang-orang yang suci. Ada seekor burung yang ikut terkubur  di dalam makam Abdullah Bin Abbas. Abdullah Bin Abbas ini  pernah didoakan oleh Nabi Muhammad SAW  dengan doa "Allahumma faqqihhu fiddin wa a'llmhuttakwil" yang artinya "Ya Allah,  berilah kefahaman kepadanya  dalam urusan agama dan ajarkannya Takwil (Tafsir Al-Quran) . Doa pastinya terkabul  terbukti sepanjang hayat Abdullah Bin Abbas  begitu memahami  ilmu agama, tafsir, semangat tinggi untuk belajar menuntut ilmu, kesabaran dan tekad yang kuat itu diceritakan beliau datang menjemput ilmu.. Ia bahkan rela berjalan jauh  dan mendatangi para sahabat untuk mengumpulkan hadist.  Sering bertanya dan akal yang berpikir membuat pemahamannya  benar dan beliau pun menjadi sosok yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia.

Beranjak dari masjid Abdullah Bin Abbas kami melanjutkan perjalanan ke pabrik parfum bunga mawar Rashed Husain Alqorashei factory. Thaif ada bunga mawarnya sejak zaman dahulu. Dikatakan oleh beberapa sumber pada masa Dinasti Bani Utsmaniyah dimulainya mawar dijadikan minyak wangi. Di dunia ini ada empat negara yang memproduksi bunga mawar sebagai minyak wangi yaitu Bulgaria, Turki, Saudia Arabia(Thaif) dan Maroko. Bunga Mawar jika lebih dari satu meter maka wanginya akan hilang, makanya terus diremajakan dan jika lebih satu meter akan dipangkas.Jika panen bunga mawarnya juga harus sebelum matahari terbit karena terkena sinar matahari wanginya pun akan hilang. Setelah bunga dipetik ditaruh di keranjang/wajan sebanyak 25.000 pucuk bunga mawar  secara volume  dan hanya menghasilkan minyak wangi asli  setelah 14 jam proses barulah menjadi minyak wangi dan hasilnya hanya sedikit saja makanya harganya mahal. Nah, Kita bisa membeli berbagai jenis parfum dengan harga yang variatif. Paling rendah  harganya 20 Riyal  atau setara Rp.100.000,- yang mahal pun sangat banyak.

Setelah itu kami lanjutkan makan siang dengan suguhan nasi mandi. Nasi berwarna kuning dengan nampan lingkaran. Setalam itu untuk berempat, ayamnya ada empat potong dan ada cabe hijaunya sebagai lalapannya. Rasanya enak sekali dan talam kami habis bersih. Alhamdulillah berkah dan kenyang.

Seterusnya kami melaksankan  pengambilan miqat untuk pelaksanaan umrah yang ke tiga kalinya di masjid Qurnul Munazil atau Al Sail  Al Kabir. Lokasinya berjarak 94 KM di sebelah Timur kota Makkah. Di masjid inilah tercatat sejarah yaitu saat Nabi Muhammad sedih atas perlakuan penduduk Makkah dan Thaif, beliau didatangi malaikat Jibril. Malaikat jibril menawarkan dengan berkata " Sesungguhnya  Allah telah mendengar ucapan dan penolakan kaummu itu atasmu. Dan Allah telah mengutus kepadamu Malaikat Penjaga Gunung  agar kamu dapat memerintahnya sesuai dengan keinginanmu untuk membalas mereka. "Malaikat penjaga gunung itu lalu memanggilku dan mengucapkan salam  kepadaku lalu berkata, " Hai, Muhammad , apa yang engkau inginkan. Jika engkau ingin aku menimpakan atas mereka dua gunung ini (Gunung  Kubais dan gunung Qaiqu'an/keduanya disebut Al Akhsyaban), maka akan aku lakukan." Kemudian Nabi menjawab," Aku malah mengharap agar Allah menjadikan anak cucu mereka orang yang menyembah-Nya, meng-esakan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu." Doa rasulullah itu terkabul sampai saat ini.

Pelaksanaan umrah yang ke-3 ini berjalan lancar dan ada beberapa jemaah yang sakit dan berhalangan untuk melaksanakannya. Pada malam Rabu ini juga saya berkesempatan dan berhasil mencium Hajar Aswad. Rasanya tak percaya dan bagaikan mimpi. Perasaan bahagia dan terharu  menyelimuti hati saya. Seumur hidup diberi kesempatan yang sangat langka tersebut rasanya sangat amazing dan wow banget. Syukur banyak-banyak, bukankah jika kita selalu bersyukur maka nikmat kita akan bertambah sesuai janji Allah di surah Ibrahim ayat 7.

Hari ke-5 di kota Makkah bertepatan di hari Rabu pada tanggal 27 November 2024 kami fokus ibadah di Masjidil Haram dan tidak ada kegiatan ziarah. Diselingi dengan berkabar dengan keluarga yang ditanah air mengenai bertepatan dilaksanakannya Pilkada serentak. Pertanyaan yang umumnya, ya, mengenai siapa yang menang, suara terbanyak oleh paslon mana. Biasalah! Malamnya berkemas koper untuk pemberangkatan ke Madinah besok paginya.

Hari ke-6 pada hari Kamis tanggal 28 November 2024 kami bersiap menuju kota Madinah. Para  jemaah sebelumnya pada pagi hari  melaksanakan Tawaf Wadha. Saya dan para jemaah lainnya pastinya merasakan sedih dan ada rasa tak ingin meninggalkan kota Makkah Al Mukarramah. Setelah sarapan dan masing-masing koper telah diletakkan di depan kamar. Kegiatan menunggu masa pemberangkatan ke Madinah setelah makan siang yang lebih awal yaitu pukul 11.00. Perjalanan menuju Madinah memakan waktu kurang lebih enam jam, sesampainya di Madinah kami dibagikan kunci kamar dan beristirahat. Nama hotel kami di Madinah adalah Abraj Tabah hotel bintang tiga yang posisinya sangat dekat dengan gate 326  Masjid Nabawi. Di bagian depan dan bawah hotel banyak yang berjualan, dekat dengan hotel Movepick bahkan supermarket Bin Dawood sangat dekat.  Menu masakan juga menu Indonesia dengan plasmanan sederhana.

Sebelum kita membahas tentang hari-hari di Madinah ada baiknya saya tuliskan hadist berikut ini : "Sholat di Masjidku ini(Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibandinhgkan sholat di masjid yang lainnya, kecuali di masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat daripada masjid lainnya." (HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Hakim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun