Bermula dari kakak ipar (Mak Ilung= Kakak tertua suami saya) yang akan berangkat umrah dan tidak ada yang menemani, maka suami saya menyuruh saya sebagai pendamping beliau, dan uang pelunasan travel  dan kepengurusan, lunas dibayarin suami saya plus uang jajan lima juta rupiah dan ini tentunya saya tambah lagi  dengan uang pribadi. Suami saya juga menyatakan ini hadiah karena sudah selesai kuliah pasca sarjana dan lulus dari pelatihan Guru Penggerak, Masya Allah, berkah dan rezeki yang beruntun, sangat bersyukur sekali kepada ALLAH SWT dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada suamiku tercinta.
Kami berangkat dari Sorek ke Pekanbaru pada hari Jumat 22 November 2024 karena koper besar harus diantar di bandara pada sorenya sebelum pemberangkatan subuhnya di hari Sabtu tanggal 23-nya. Kami menginap di rumah keponakan dan anak sulung di pondok kami jemput untuk ikut mengantar keberangkatan. Malam itu si bontot, Syamil sakit gigi dan pipinya bengkak. Rewelnya minta ampun dan menangis saja, hampir satu malam itu tak bisa tidur nyenyak orang  satu rumah dibuatnya. Hati saya risau sekali meninggalkannya dengan kondisi demam dan merengek terus. Suami saya menenangkan dan dia bisa menjaga si kecil dengan baik ujarnya.
Subuh pukul 03.00 dini hari kami menuju bandara Sultan Syarif Qasim II Pekanbaru mempersiapkan segala sesuatunya misalnya pembagian ID Card dan paspor, Boarding Pass dan akan takeoff pukul 06.30. Kami didampingi oleh Tour Leader yaitu ustad Nilvaridho Hendra  dan John Sitepu. Burung besi yang siap untuk mengantarkan kami pulang pergi adalah maskapai CitiLink A330 900 Neo. Penerbangan menuju Bandara Internasional Kualanamu Medan kurang lebih satu jam. Transit menuju King Abdul Aziz  Jeddah pada pukul 09.00  perjalanan panjang pun kami lalui dan sampai di Jeddah pada pukul 13.55 waktu setempat.( Perbedaan waktu empat jam).  Satu jam sebelum landing kami mempersiapkan diri untuk berihram terutama yang laki-laki. Empat puluh lima menit sebelum landing seluruh jamaah mengambil miqat di dalam pesawat saat melewati perbatasan Ya Lam-Lam. Ketika turun ke bandara kami lanjutkan dengan kepengurusan imigrasi dan bagasi dan bertolak menuju ke Mekah memakan waktu perjalanan kurang lebih satu jam setengah, tiada henti bibir jemaah bertalbiyah. Saya dan kakak ipar berada di kelompok 2 untuk pembimbing dan satu bus nantinya. Perusahaan Bus yang siap antar  oleh Hussein Hijazi yang berkapasitas lima puluh satu kursi dan AC executive..
Di Makkah, saya dan beberapa jemaah kebagian di hotel Rehab Al Taqwa, hotel bintang tiga, jalannya lurusan pada toilet nomor 4 sebagai kode arahnya jika dari Masjidil Haram. Perjalanan lurus melalui jalan aspal yang padat lalu lintas dan orang yang berjualan kaki lima maupun pertokoan. Saya hitung perjalanan kaki dari hotel hingga ke pelataran masjid Masjidil Haram memakan waktu enam belas menit. Persiapan dan pantang larang ihram masih berlaku sampai kami melakukan umrah yang pertama sesuai intruksi Tour Leader dan bimbingan Muthawwif ada tiga orang yang sudah siap sedia di Mekah yaitu Ustad Mubassyir alias Cak Mok, Ustad Sayful Rizal, Ustad Khairi. Alhamdulillah pelaksanaan Tawaf, Sa'i dan Tahalul saya dan rombongan berjalan lancar dengan bimbingan muthawwif Mubassyir Cak Mok.
Hari Minggu, 24 November 2024 hari kedua kami di Mekah kami fokus untuk beribadah mandiri ke Masjidil Haram salat lima waktu, mengaji dan iktiqaf selama berada di masjid.
Hari Senin, hari ketiga pada tanggal 25 November 2024 pukul 08.00 pagi kami berkumpul di lobby hotel untuk ziarah luar kota Mekah dan sepanjang perjalanan Muthawwif  menceritakan sejarah setiap tempat, pertama  ke Jabal Tsur atau Gua Tsur terletak sekitar 7 KM dari Mekah ke arah Thaif. Gua Tsur adalah tempat persembunyian Nabi Muhammad SAW untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy. Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar, dan beliau yang terlebih dahulu membersihkan  gua tersebut dari kotoran-kotoran binatang dan menutup sejumlah lubang untuk mencegah  ular berbisa masuk. Saking banyaknya lubang maka Abu bakar menggunakan bajunya yang ia sobek-sobek. Tersisa dua lubang yang tak tertutup dan itu ia tutupi dengan kedua telapak kakinya. Rasulullah pun tertidur di pangkuan Abu Bakar. Tak disangka telapak kaki Abu Bakar digigit ular dan itu berulang kali karena Abu Bakar tak tega menggerakkan kakinya dan takut membuat Rasulullah terbangun. Sehingga karena teramat sakitnya yang beliau rasakan tak terasa air mata Abu Bakar menetes dan mengenai Nabi Muhammad dan itu membuat Baginda terbangun menanyakan ada apa gerangan yang membuat Abu Bakar menangis. Abu Bakar pun memberitahukan penyebabnya dan Rasulullah menyesalkan hal itu. Maka Nabi Muhammad berdoa agar kedudukan Abu Bakar sederajat kedudukannya di akhirat kelak bersama Nabi. Rasullulah juga mengusap bekas gigitan ular itu dengan air liurnya dan mengucapkan bismillah berulang-ulang. Atas izin Allah rasa sakit itu pun berkurang.
Selama di Jabal Tsur kebutuhan Rasulullah dan Abu Bakar dibantu oleh anak Abu Bakar yaitu Abdullah  dan Asma serta pembantu Abu Bakar yaitu Amir Bin Fuhairah. Abdullah bertugas menyampaikan berita, Asma menyiapkan makanan, Amir Bin Fuhairah bertugas memberikan susu kambing yang ia gembalakan sekaligus menghilangkan jejak Abdullah dan Asma dengan bekas gembala kambing yang ia giring.
Selanjutnya kami menuju Jabal Rahmah(Arafah)-Lokasi mabit Musdalifah-Melontar di Mina yang dijelaskan oleh muthawwib yang merupakan tempat puncak ibadah haji. Rangkaian ibadah seperti wukuf, mabit, dan melontar jumrah. Padang Arafah tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah turun ke bumi. Saat ini sudah di posisikan tidak boleh ada yang mendaki ke atas, sekeliling juga sudah rapi dan tertata. Â Tidak seperti saat saya pergi umrah dua tahun yang lalu, 2022.
Kami mengambil miqat di masjid Ji'ranah, yang disebutkan kata Ji'ranah diambil dari nama seorang wanita yang hidup di daerah tersebut yang kerjaannya  memintal benang lalu dicerai beraikan lagi, begitu seterusnya. Perbuatan itu tidak disukai oleh Allah SWT karena suatu kesia-siaan. Masjid ini berada di perkampungan Wadi saraf, yang berjarak kurang lebih 24 KM dari Masjid Al Haram. Di Masjid ini juga dulu pada masa Rasulullah meletak para tawanan dan rampasan perang dari Hawazin saat peperangan Hunain pada 8 Hijriyah. Hampir 10 malam di masjid tersebut maka datang beberapa utusan dari Hawazin memohon kepada Nabi Muhammad SAW untuk memerdekan para tawanan beserta hartanya. Rasulullah memberikan pilihan dan mereka memilih untuk pembebasan tawanan. Setelah peristiwa tersebut barulah Rasulullah berihram dan mengambil miqat untuk mengerjakan umrah.
Perjalananan untuk pelaksanaan umrah ke-2 tersebut kami melewati Jabar Nur, hanya di Bus, melihat dari kaca mobil. Diceritakan oleh Muthawwif di Jabal Nur ini lah terletak Gua Hira, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kalinya yaitu surah Al-Alaq 1-5. Bertemu dengan malaikat Jibril dan dinobatkan kenabiannya. Alhamdulillah dipandu muthawwif  umrah kedua berhasil dilakukan dengan baik, dan bagi yang tidak ikut disarankan memperbanyak ibadah.
Hari ke-4 Selasa pada tanggal 26 November 2024 Kami semua sudah janjian kumpul di lobby hotel pada pukul 08.00 bersiap naik bus ziarah menuju kota Thaif. Di perjalanan muthawwib menceritakan hal ikwal nama kota itu disebut Thaif. Kota Thaif didiami oleh suku Tsaqif. Thaif kota para raja, cuaca sejuk dan lebih tinggi, kesuburannya pun sudah terjamin. Ada dua versi menurut ustad Cak Mok  pertama dari tanah yang dibawa tawaf yang kedua adanya pagar tembok  yang mengelilingi  kota tersebut. Udaranya di kota Thaif ini begitu sejuk sperti di puncak Bogor. Kota Thaif mendapat julukan "Quryatul Muluk" atau desa para raja.
Kami singgah ke Masjid Abdullah Bin Abbas sekaligus memberi salam ke makamnya. Diceritakan beliau adalah sahabat nabi sekaligus sepupu baginda Rasulullah.  Dari usia kanak-kanak kecerdasannya sudah menonjol. Maka ia pun diistilah dengan samudera ilmu karena keluasan ilmunya. Abdullah Bin Abbas sengaja ingin dimakamkan di kota Thaif karena menurutnya kota Mekah Madinah begitu suci dan hanya untuk orang-orang yang suci. Ada seekor burung yang ikut terkubur  di dalam makam Abdullah Bin Abbas. Abdullah Bin Abbas ini  pernah didoakan oleh Nabi Muhammad SAW  dengan doa "Allahumma faqqihhu fiddin wa a'llmhuttakwil" yang artinya "Ya Allah,  berilah kefahaman kepadanya  dalam urusan agama dan ajarkannya Takwil (Tafsir Al-Quran) . Doa pastinya terkabul  terbukti sepanjang hayat Abdullah Bin Abbas  begitu memahami  ilmu agama, tafsir, semangat tinggi untuk belajar menuntut ilmu, kesabaran dan tekad yang kuat itu diceritakan beliau datang menjemput ilmu.. Ia bahkan rela berjalan jauh  dan mendatangi para sahabat untuk mengumpulkan hadist.  Sering bertanya dan akal yang berpikir membuat pemahamannya  benar dan beliau pun menjadi sosok yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia.
Beranjak dari masjid Abdullah Bin Abbas kami melanjutkan perjalanan ke pabrik parfum bunga mawar Rashed Husain Alqorashei factory. Thaif ada bunga mawarnya sejak zaman dahulu. Dikatakan oleh beberapa sumber pada masa Dinasti Bani Utsmaniyah dimulainya mawar dijadikan minyak wangi. Di dunia ini ada empat negara yang memproduksi bunga mawar sebagai minyak wangi yaitu Bulgaria, Turki, Saudia Arabia(Thaif) dan Maroko. Bunga Mawar jika lebih dari satu meter maka wanginya akan hilang, makanya terus diremajakan dan jika lebih satu meter akan dipangkas.Jika panen bunga mawarnya juga harus sebelum matahari terbit karena terkena sinar matahari wanginya pun akan hilang. Setelah bunga dipetik ditaruh di keranjang/wajan sebanyak 25.000 pucuk bunga mawar  secara volume  dan hanya menghasilkan minyak wangi asli  setelah 14 jam proses barulah menjadi minyak wangi dan hasilnya hanya sedikit saja makanya harganya mahal. Nah, Kita bisa membeli berbagai jenis parfum dengan harga yang variatif. Paling rendah  harganya 20 Riyal  atau setara Rp.100.000,- yang mahal pun sangat banyak.
Setelah itu kami lanjutkan makan siang dengan suguhan nasi mandi. Nasi berwarna kuning dengan nampan lingkaran. Setalam itu untuk berempat, ayamnya ada empat potong dan ada cabe hijaunya sebagai lalapannya. Rasanya enak sekali dan talam kami habis bersih. Alhamdulillah berkah dan kenyang.
Seterusnya kami melaksankan  pengambilan miqat untuk pelaksanaan umrah yang ke tiga kalinya di masjid Qurnul Munazil atau Al Sail  Al Kabir. Lokasinya berjarak 94 KM di sebelah Timur kota Makkah. Di masjid inilah tercatat sejarah yaitu saat Nabi Muhammad sedih atas perlakuan penduduk Makkah dan Thaif, beliau didatangi malaikat Jibril. Malaikat jibril menawarkan dengan berkata " Sesungguhnya  Allah telah mendengar ucapan dan penolakan kaummu itu atasmu. Dan Allah telah mengutus kepadamu Malaikat Penjaga Gunung  agar kamu dapat memerintahnya sesuai dengan keinginanmu untuk membalas mereka. "Malaikat penjaga gunung itu lalu memanggilku dan mengucapkan salam  kepadaku lalu berkata, " Hai, Muhammad , apa yang engkau inginkan. Jika engkau ingin aku menimpakan atas mereka dua gunung ini (Gunung  Kubais dan gunung Qaiqu'an/keduanya disebut Al Akhsyaban), maka akan aku lakukan." Kemudian Nabi menjawab," Aku malah mengharap agar Allah menjadikan anak cucu mereka orang yang menyembah-Nya, meng-esakan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu." Doa rasulullah itu terkabul sampai saat ini.
Pelaksanaan umrah yang ke-3 ini berjalan lancar dan ada beberapa jemaah yang sakit dan berhalangan untuk melaksanakannya. Pada malam Rabu ini juga saya berkesempatan dan berhasil mencium Hajar Aswad. Rasanya tak percaya dan bagaikan mimpi. Perasaan bahagia dan terharu  menyelimuti hati saya. Seumur hidup diberi kesempatan yang sangat langka tersebut rasanya sangat amazing dan wow banget. Syukur banyak-banyak, bukankah jika kita selalu bersyukur maka nikmat kita akan bertambah sesuai janji Allah di surah Ibrahim ayat 7.
Hari ke-5 di kota Makkah bertepatan di hari Rabu pada tanggal 27 November 2024 kami fokus ibadah di Masjidil Haram dan tidak ada kegiatan ziarah. Diselingi dengan berkabar dengan keluarga yang ditanah air mengenai bertepatan dilaksanakannya Pilkada serentak. Pertanyaan yang umumnya, ya, mengenai siapa yang menang, suara terbanyak oleh paslon mana. Biasalah! Malamnya berkemas koper untuk pemberangkatan ke Madinah besok paginya.
Hari ke-6 pada hari Kamis tanggal 28 November 2024 kami bersiap menuju kota Madinah. Para  jemaah sebelumnya pada pagi hari  melaksanakan Tawaf Wadha. Saya dan para jemaah lainnya pastinya merasakan sedih dan ada rasa tak ingin meninggalkan kota Makkah Al Mukarramah. Setelah sarapan dan masing-masing koper telah diletakkan di depan kamar. Kegiatan menunggu masa pemberangkatan ke Madinah setelah makan siang yang lebih awal yaitu pukul 11.00. Perjalanan menuju Madinah memakan waktu kurang lebih enam jam, sesampainya di Madinah kami dibagikan kunci kamar dan beristirahat. Nama hotel kami di Madinah adalah Abraj Tabah hotel bintang tiga yang posisinya sangat dekat dengan gate 326  Masjid Nabawi. Di bagian depan dan bawah hotel banyak yang berjualan, dekat dengan hotel Movepick bahkan supermarket Bin Dawood sangat dekat.  Menu masakan juga menu Indonesia dengan plasmanan sederhana.
Sebelum kita membahas tentang hari-hari di Madinah ada baiknya saya tuliskan hadist berikut ini : "Sholat di Masjidku ini(Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibandinhgkan sholat di masjid yang lainnya, kecuali di masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat daripada masjid lainnya." (HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Hakim).
Subuhnya di hari Jumat pada tanggal 29 November 2024 jemaah laki-laki bersiap di dini hari untuk ke Raudhah, sedangkan kami jemaah perempuan mendapat jadwal di pagi harinya dan tidak kebagian sarapan. Kami dipimpin oleh Muthawwib perempuan. Sosok perempuan yang mengenakan masker dan sudah berdomisili di Makkah tersebut.  Ditandai dengan kubah hijau  sebagai  penutup ruang makam Rasulullah dan sahabatnya. Kami dianjurkan sering bershalawat dan memberi salam pada Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq RA dan Umar Bin Khattab RA. Raudhah  ditandai dengan permadani putih dan hijau, tiang-tiang putih bercampur les hitam dan warna kuning emas. Perjuangan kami ke raudhah antre dan Alhamdulillah terlaksana dengan lancar. Maka sedikit saya ceritakan tentang Raudhah yang dijelaskan oleh Cak Muk ketika di perjalanan menuju Madinah semalam. Raudhah adalah taman surga yang istimewa dan tempat mustajab untuk berdoa.  Rasulullah bersabda : "Antara rumahku dan mimbarku  terdapat taman surga."(HR Bukhari dan Muslim). Di Raudhah inilah Nabi Muhammad SAW beribadah, memimpin sholat, menerima wahyu, dan juga tempat para sahabat nabi Muhammad SAW. Selesai dari Raudhah kami melaksanakan ibadah salat fardu dan salat Jumat dan ibadah lainya di masjid Nabawi.
Sabtu bertepatan di hari ke-8 pas di tanggal 30 November 2024 kami ziarah Syuhada Badar. Ketika sampai ke lokasi kami langsung sholat Tahyatul Masjid dan Dhuha di Masjid Ariz. Badar ini adalah nama sebuah lembah yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Lembah ini diapit  dua bukit, yaitu di Timur Udwah Al Qushwa' dan di Baratnya bukit Udwah ad Dunya.  Di sisi selatan ada bukit Al-Asfal'. Jarak kota Badar Hunain  ini dari kota Madinah berkisar  130 KM. Diceritakan oleh Muthawwib Ustad Cak Mok, perang Badar adalah pertempuran besar saat 2 tahun Hijriah. Perang terjadi dipicu karena ketidakadilan yang dilakukan  oleh orang-orang kafir Qurais. Perang langsung dipimpin oleh Nabi Muhammad untuk kaum muslimin dan Abu Jahal  untuk pasukan kafir Qurais. Jumlah pasukan tidak seimbang, dimana pasukan muslim hanya 313 tentara sedangkan kafir Qurais berjumlah 1000 tentara. Ada tiga rombongan yaitu kafir Abu Sofyan dari Syam yang dibantu 1000 pasukan dari Makkah, dan kaum muslimin bertahan di daerah  yang strategis dan dekat dengan sumber air. Sayyiduna Saad Bin Mual berkomentar dan mengusulkan membuat tenda untuk Rasulullah dan jika menang itu yang kita inginkan jika kita kalah maka Rasulullah untuk ke Madinah. Maka dibangunlah tenda yang sekarang telah menjadi Masjid Ariz. Nabi Muhammad bersujud dengan mengucapkan "Ya Hayyu! Ya Qayyuum." Rasulullah pun berdoa dan berharap Allah memenuhi janjinya. Maka Allah menurunkan malaikat dari langit untuk membantu peperangan tersebut. Malaikat itu bukan untuk membunuh tetapi untuk menenangkan kaum muslimin dan memberi kabar gembira. Pada saat itu Rasul bertanya kepada bangkai-bangkai kafir :"Apakah kamu sudah dapat apa yang dijanjikan oleh sesembahanmu, sementara aku telah mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku yaitu kemenangan." Abu Bakar heran dan bertanya mengapa Rasulullah bertanya kepada bangkai dan dijawab oleh Rasulullah "Demi Allah, mereka itu lebih tajam pendengarannya dibanding kamu, tetapi mereka tak bisa menjawabnya." Kuburan musyikin Abu Jahal yang sudah mengunduk dengan batu yang dilempari dengan batu. Ustad Cak Mok tidak menyarankan melempari batu, kita ke sini untuk mengambil ibrah saja kata beliau. Sepulang dari ziarah Badar kami memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi  sholat 5 waktu,  mengaji serta iktiqaf.
Pada hari Minggu, hari yang sudah ke-9 pelaksanaan perjalanan ibadah di tanggal 01 Desember 2024 kami lanjut dengan berziarah ke Masjid Quba. Masjid yang pertama sekali didirikan oleh nabi Muhammad SAW. Terletak sekitar empat kilometer  dari Masjid Nabawi. Masjid Quba saat ini terus ditambah dengan teras semakin cantik dengan berbagai penambahan payung dan lain-lain. Kami salat sunat di masjid tersebut. Dikatakan dalam hadis Ibnu Majah bahwa, " Siapa  yang berwuduk di rumahnya, lalu mendatangi Masjid Quba, dan ia melaksanakan sholat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah."Masjid Quba dibangun atas dasar taqwa  dan orang-orang yang berada di dalamnya adalah orang-orang yang selalu membersihkan diri, sebagimana dalam surat At-Taubah ayat 107-110.
Setelah itu kami menuju lokasi kebun kurma yang tak jauh dari Masjid Quba. Di sini ada toko Al-Barokah yang  lengkap menjual berbagai jenis-jenis kurma. Selaini untuk membeli oleh-oleh semisal kurma Ajwa, kurma Sukkari ada Khalas, ada juga berbagai coklat, souvenir dan lain-lain. Bahkan bakso pun ada jika ingin makan sembari santai di bawah pohon kurma. Â
Perjalanan pulang menuju ke hotel kami melalui Jabal Uhud. Jabal Uhud ini dijanjikan oleh Allah ada di surga. Pada masa perang Uhud terjadi banyak para  syuhada gugur mencapai 70 orang. Maka kami berdoa dan memberikan salam. Muthawwib kami, ustad Cak Muk menjelaskan nama-nama para syuhada itu adalah : Hamzah bin Abdul Muthalib, Mush'ab Bin Umair, Hanzhalah Bin Abi Amir, Amru Bin Al Jamuh, Abdullah Bin Amru Bin haram dan Abdullah Bin Jahsy.Pada perang Uhud pada awalnya dimenangi oleh  kaum muslimin tetapi kemudian  mengalami kekalahan karena adanya yang munafik dan berkhianat. Abdullah Bin Ubay Ibnu Salul yang membawa 300 pengikutnya untuk membelot ditambah lagi pasukan pemanah yang berada di atas gunung Arrimah tergoda dengan barang-barang berharga yang ditinggalkan oleh kaum musryrikin. Banyak pelajaran yang bisa diambil tentang cerita perang Uhud diantaranya sikap tetap waspada dan berhati-hati dengan cara halus musuh. Tak lupa ustad Cak Muk menyatakan bahwa pahala salat jenazah yang sering dilakukan setelah salat fardu di Masjidil Haram atau di Nabawi maka pahalanya setinggi Jabal Uhud.
Senin, hari ke 10 pada tanggal 02 Desember 2024 tidak ada kegiatan lain selain para jemaah beribadah ke Masjid diselingi dengan masih melempar Real yang tersisa untuk oleh-oleh keluarga di tanah air.
Selasa hari ke 11 tanggal 03 Desember2024  persiapan pulang, koper sudah berada di depan pintu kamar dan dimasukkan ke bus untuk menuju bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah  menuju bandara KualaNamu Sumatera Utara. Pemberangkatan lancar dan seperti kedatangan dulu, urusan transit dan imigrasinya juga tak ada kendala. Sampai di Bandara Internasional KualaNamu sekitar pukul 06.00 pagi WIB di hari Rabu tanggal 04 Desember 2024. Hanya menunggu sebentar, sempat makan pop mie dan mengecas ponsel tak lama langsung terbang ke bandara Internasional Sultan Syarif Qasim II Pekanbaru sekitar pukul 09.00 WIB. Terima koper tas cabin dan air zam-zam 5 liter para jemaah sudah ditunggu para penjemput atau keluarga dan akhirnya kembali ke rumah masing-masing.
Perjalanan umroh bersama travel Riau Wisata Hati(RWH) ini sengaja saya tuliskan sebagai rekam jejak yang saya bisa ulang baca kembali untuk dikenang. Kenangan ini terlalu indah dan sulit dilupakan. Ibadah ini, ke tempat yang paling suci, di tempat di mana semua umat Islam berkumpul, di tempat pahala  berlimpah dan dosa digugurkan, di tempat segala doa menjadi mustajab, tempat yang tidak akan didatangi oleh Dajjal, tempat yang selalu didamba oleh umat Islam. Candu tiada obatnya. Terima kasih kepada RWH dan seluruh tim yang mewujudkan impian itu. Layanan, arahan, bimbingan dan semuanya sangat maksimal . Kami para jemaah sangat puas dan sangat rekomended sekali. RWH BUKAN JALAN-JALAN BIASA. RWH THE BEST POKOKNYA!
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H