Nah, perlu saya paparkan juga ada tiga hal yang mendasar dan penting yang saya pelajari yaitu :
1. Menerapkan lima kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial , keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan bagi diri saya selaku guru. Saya sadar yang saya hadapi adalah manusia, setiap manusia berbeda, setiap manusia unik dan menghadapinya ada ilmunya.
2. Menerapkan praktik kesadaran penuh(mindfulness ) dengan menggunakan teknik STOP. Ini penting untuk memulai sesuatu dengan pikiran yang tenang dan positif, sehingga akan lebih sistematis dan terarah. Saya akui biasanya suka panik dan ceroboh, maka saya akan sering-sering STOP. Tahukan apa yang dimaksud dengan STOP, berhenti, itu artinya katanya ya. Maksudnya di sini adalah Stop, Take break, Observe, Proceed. Berhenti, ambil napas, keluarkan, tenang, amati seluruh jiwa raga dan perasaan, pejamkan mata, rasakan lalu lanjutkanlah aktivitas kembali. Teknik STOP ini juga bisa dilakukan secara rutin baik di jam belajar akademik maupun tidak, bisa diintegrasikan dengan mata pelajaran atau saat akan refleksi, atau dijadikan budaya atau aturan sekolah  yang sudah menjadi kesepakatan bersama  dan diterapkan secara mandiri oleh murid dan menjadi kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu.
3. Menerapkan empat indikator PSE yang berkaitan dengan kelas dan sekolah, seperti pengajaran ekplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah dan penguatan KSE pendidik  tenaga kependidikan.
Perubahan yang akan dilakukan di kelas dan di sekolah adalah ada yang terlihat pada murid dan ke rekan sejawat. Di mana jika itu untuk murid adalah saya akan memberikan pengajaran yang ekplisit dalam kegiatan kokurikuler dan ektrakurikuler, melakukan integrasi dalam praktik mengajar guru dalam kurikulum akademik seperti melakukan pembukaan yang hangat, kegiatan ingti yang melibatkan murid secara aktif dan penutupan yang optimis. Selain itu menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah melalui praktik guru dan gaya interaksi dengan murid dan mengubah peraturan dan harapan sekolah. Sedangkan bagi rekan sejawat maka melalui penguatan KSE pendidik  dan tenaga kependidikan di sekolah  dengan memodelkan( menjadi teladan) bagi guru atau  tenaga kependidikan di sekolah, belajar dengan  berbagi praktik baik dan berkolaborasi dengan cara  membuat komunitas belajar di sekolah dan mengintegrasikan KSE  dalam pelaksanaan  rapat guru maupun dalam bergaul sehari-hari di sekolahan.
Ingat kalimat bijak berikut ini : "Murid tidak begitu mengingat materi ajar yang diajarkan, dia akan lebih mengingat bagaimana guru memperlakukannya." Deal, Menyala Bosku! Bye Megawati Sorek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H