Berat memang bagi pencari kerja untuk mampu memenuhi standar ketercapaian kualitas hidup yang diimpikan. Apalagi kemampuan masih ditaraf rendah.
Dunia begitu cepat berubah maka pengangguran bisa mengambil jalan pertama adalah bagaimana belajar cara belajar? Kekuatan  untuk berubah dari konsumen menjadi aktif juga produktif. Bagaimana cara berpikir?" Kemauan untuk sukses berbanding lurus dengan kemampuan belajar. Pengangguran seharusnya tahu bahwasanya orang yang tidak secara agresif dan terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya maka tidak akan mampu bertahan dan pastinya akan ketinggalan. Percepatan komunikasi dan informasi serta temuan ilmiah dan teknologi yang berkembang pesat membuat kita mau tak mau tidak bisa bersembunyi maka putuskan ikut terlibat aktif dan berdaya guna meningkatkan produktivitas. Kita berpacu dan tidak ada kesempatan untuk berhenti atau mengambil napas sebentar, begitulah perumpamaannya.
Kecepatan teknologi mengantarkan fakta-fakta kehidupan ke hadapan kita lebih cepat dari kemampuan kita menyerapnya. Buktinya, lapangan pekerjaan banyak yang menghilang.
Tuntutan untuk sang pengangguran seperti disinggung pada tulisan di atas adalah berupaya mengembangkan kemerdekaan dan kemandirian diri. Kemandirian yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengelola cara menguasai informasi yang cukup besar, melihat, analisi signifikansinya yang sebenarnya dan mengetahui bagaimana menggunakankan informasi itu untuk melahirkan produk -produk dan jawaban kreatif terhadap berbagai masalah. Alias wirausaha dan menjadi enterpreneur nih ya intinya.
Kompetensi harus dimiliki oleh pengganguran agar mampu berkompetisi. Eh, tambah lagi ya, berkolaborasi.
Apa tulisanku ini ya, sebenarnya, curhat atas kesedihan hati melihat ponakan mencari kerja sana-sini tidak diterima tanpa meningkatkan kemampuan dirinya.
Jadi ingat, kutipan dasyat dari Imam Syafi'i . "Jika kamu tidak mampu menahan lelahnya belajar maka kamu harus mampu menahan perihnya kebodohan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H