Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Namimah

1 September 2023   20:09 Diperbarui: 1 September 2023   20:11 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Koleksi Foto Megawati Sorek 

Si A datang dengan terburu-buru. Tanpa aling-aling duduk dengan tergesa dan nyosor langsung.

"Eh, tau nggak di B tu gini lho, bla, bla, bla, bla."

"Serius!"Aku berseru.

"Iya, trus, ya, gini gitu bla, bla, bla, gimana tuh menurut elu?" Aku yang terkejut dimintai pendapat.

Maka panjang lebarlah aku menyampaikan pendapatku yang seharusnya begini, begitu, dan rasanya lebih baik itu banding ini, dianya juga menanggapi lagi dengan antusias. Si A menambahkan informasi dan pandangannya juga. Maka maksimallah si B menjadi bahan ghibahan antara aku dan si A.

Waktu berlalu, tak lama di B datang dengan melabrakku. Wajahnya memerah dengan penuh amarah.Napas yang memburu ia  menunjuk-nunjuk, apa yang kami bicarakan dengan di A kemarin keluar semuanya dari mulutnya, kekecewaan dan ketidaksukaannya terhadap pembicaraan kami dulu. Pemicu pertikaian sudah tersulut. Kami menjadi tidak berteguran dan bermusuhan.

Aku merenung, jadi inilah ulah si A rupanya ia mengadukan hal yang pertama ia sampaikan bahkan ucapan dari mulutnya ia sebut itu adalah ucapanku. Apa maksudnya ia begitu, dasar teman bermuka dua, pandai cari muka, ah tepatnya di pengadu domba alias namimah.

Begitulah, kadang teman hanyalah sebatasnya saja. Saling berbagi keburukan saja hobinya. Jika difoto atau untuk postingan ampun dah, seperti akrab dan bahagia sekali. Rupanya di balik itu tersembunyi rasa iri hati, dengki dan hasad dan hal buruk lainnya.

Ada sabda Rasullullah menyatakan bahwa :

"Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba."

Adu domba hukumnya haram. Menurut Imam Abu Hamid Al Ghazali menyatakan bahwa "Pada umumnya namimah diistilahkan bagi tindakan orang yang memindahkan suatu pembicaraan kepada orang yang dimaksud dalam pembicaraan itu, seperti kamu katakan, " si anu mengatakan tentang kamu begini begitu." Sebenarnya namimah tidak hanya tertentu demikian, tetapi batasannya yang lebih umum adalah setiap pengungkapan terhadap  sesuatu yang tidak disenangi untuk diungkapkan. Baik yang tidak menyenangi itu orang yang disasarannya dari ucapan tersebut, atau orang yang ketiga. Cara pengungkapannya baik dengan pembicaraan lisan, tulisan, rumusan, dengan isyarat atau lainnya. Bentuk perbuatan. Baik yang diungkapkan itu keaiban atau lainnya. Maka dengan demikian, hakikat namimah itu adalah membuka rahasia yang semestinya harus ditutupi. Sebaiknya bagi seseorang berdiam diri dari setiap apa saja yang terlihat olehnya tentang hal ikwal orang, kecuali dalam menceritakan itu ada manfaatnya bagi seorang muslim atau untuk menghindar dari perbuatan maksiat. Apabila melihat seseorang sedang menyembunyikan hartanya sendiri lalu ia sebut-sebutnya, hal ini juga disebut namimah."

Edisi ghibah dulu udah kita bahas ya reader, salam literasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun