Mengambil pisau dapur yang kuselipkan disamping bokong. Tanganku bergerak cepat menusukkan berulang kali ke perutku.
Aku yang bersimbah darah hanya bisa melihatmu sekilas terkejut. Lalu, berteriak histeris menghampiri, setelah itu gelap. Detik-detik ajal datang menyakitkan, perih. Membawa hati yang juga mati.
~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!