Langsung mengingatkan mereka agar tenang. Eh, istriku bersikeras meminta Channel yang menayangkan sinetron kesayangannya, diiringi dengan omelannya.
   "Begini saja, setiap iklan kita pindah, ya. Bergilir tiga Channel, ya, untuk menentukan Channel siapa dulu, kita hom pim pa, bagaimana?" usulku
   "Tidak setuju, nanti ketinggalan sinetronku!" ujar istriku sambil merebut remot.
   "Tidak mau, Abang sama adik mau lihat 'Mo Ge' pokoknya!" Sambil si sulung akan merebut remot. Namun, ditahan oleh istriku, terjadilah saling tarik-menarik. Kondisi mulai tak terkendali, kedua anakku mulai menangis dengan suara nyaring.
   Alhasil, membangunkan Kakek Arman dan beliau berkata, "Ada apa ini?"
   "Hmmm,  anak-anak berebut remot, Kek, dengan mamanya."
   "Sini remotnya, saya mengantuk mau tidur. Silakan kalian pulang, saya mau kunci pintu!" ucap si Kakek Arman sambil menadahkan tangan menerima remot dari istriku, anak-anak pun mendadak diam.
   Lalu menggandeng anak-anak menuju pintu depan, diikuti oleh istriku dengan bibir mengerucut.
   Kakek Arman yang secara ekonomi ditopang oleh anak-anak beliau yang sukses di kota, sedangkan  kami yang tidak memiliki TV selalu tiap malam datang ke rumahnya untuk menumpang menonton TV. Akan tetapi, malam ini gagal total gara-gara memperebutkan remot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H