Semakin dekat, Ibra dan gadis itu melepas kacamatanya. Menyambut hangat padamu. Kalian saling melempar senyum kerinduan, bersalaman melakukan tos persahabatan kita.
"Kenalin Al, Cesilia tunangan, gue" Ujar Ibra sambil memandang tersenyum ke arahmu dan gadis itu.
"Alma, sohib Ibra. Ah, mungkin Ibra sudah banyak cerita hal tentang kita." Bersalaman, dirimu berkata sambil memamerkan deretan gigimu yang rapi.
Hanya aku yang tau ada luka pada senyumanmu Al, dirimu kecewa. Cemburu itu pasti. Pahit. Apa Ibra tidak peka. Apa itu sudah tabiatmu. Sampai-sampai bertemu hanya sesaat dan sudah lama tak bersua masih saja menoreh rasa sakit pada Almaku. Aku geram padamu Ibra. Tanganku mengepal ingin kujotoskan ke wajahmu. Lagi-lagi kau hanya bisa menghancurkan asanya.
"Oke, kita cari sarapan yuk. Bagaimana jika di cafe langganan kita dulu, sudah banyak berubah lo, Bra" ajakmu kepada mereka berdua.
Mereka berdua beradu pandang saling tersenyum dan mengangguk setuju.
Untungnya dirimu bisa menyembunyikan kekecewaanmu Al.
Di cafe, dirimu bercerita panjang lebar. Dasar cewek suka heboh. Kulihat Ibra sampai tergelak bahkan dirimu mencolek bahu Cesilia dan menunjuk ke Ibra sambil tertawa terbahak berbarengan. Entah apa yang kalian bicarakan. Kupastikan itu cerita masa lalu tentang persahabatan kita.
Selanjutnya, dirimu antar mereka ke hotel. Pulang dengan rasa nelangsa dan mood yang malas. Pandangan mata yang menerawang. Lelah hatimu menjaga cinta untuk dia yang tak pernah terungkap dari bibir tipismu. Seharusnya dari dulu menghentikan rasa yang tak sama ini. Cinta yang bertepuk sebelah tangan, hanya rasa dalam impian. Patah hati!
Melanjutkan hari dengan kembali aktivitas kerjamu, hingga batas liburan Ibra dan tunangannya yang menikmati tour wisata mereka berdua akan berakhir.
Sore terakhir, sebelum Ibra dan Cesilia kembali terbang. Bersamamu di TPU Tamburan kalian duduk bertiga di dekatku. Dirimu memegang nisan yang bertuliskan namaku. Air matamu jatuh entah menangisiku atau nasib cintamu yang tak ada arah. Ibra dan Cecilia tertunduk dengan tatapan mata yang sedih.