Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa yang Menyiksaku

3 Mei 2023   06:01 Diperbarui: 3 Mei 2023   06:20 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin dekat, Ibra dan gadis itu melepas kacamatanya. Menyambut hangat padamu. Kalian saling melempar senyum kerinduan, bersalaman melakukan tos persahabatan kita.

"Kenalin Al, Cesilia tunangan, gue" Ujar Ibra sambil memandang tersenyum ke arahmu dan gadis itu.

"Alma, sohib Ibra. Ah, mungkin Ibra sudah banyak cerita hal tentang kita." Bersalaman, dirimu berkata sambil memamerkan deretan gigimu yang rapi.

Hanya aku yang tau ada luka pada senyumanmu Al, dirimu kecewa. Cemburu itu pasti. Pahit. Apa Ibra tidak peka. Apa itu sudah tabiatmu. Sampai-sampai bertemu hanya sesaat dan sudah lama tak bersua masih saja menoreh rasa sakit pada Almaku. Aku geram padamu Ibra. Tanganku mengepal ingin kujotoskan ke wajahmu. Lagi-lagi kau hanya bisa menghancurkan asanya.

"Oke, kita cari sarapan yuk. Bagaimana jika di cafe langganan kita dulu, sudah banyak berubah lo, Bra" ajakmu kepada mereka berdua.

Mereka berdua beradu pandang saling tersenyum dan mengangguk setuju.

Untungnya dirimu bisa menyembunyikan kekecewaanmu Al.

Di cafe, dirimu bercerita panjang lebar. Dasar cewek suka heboh. Kulihat Ibra sampai tergelak bahkan dirimu mencolek bahu Cesilia dan menunjuk ke Ibra sambil tertawa terbahak berbarengan. Entah apa yang kalian bicarakan. Kupastikan itu cerita masa lalu tentang persahabatan kita.

Selanjutnya, dirimu antar mereka ke hotel. Pulang dengan rasa nelangsa dan mood yang malas. Pandangan mata yang menerawang. Lelah hatimu menjaga cinta untuk dia yang tak pernah terungkap dari bibir tipismu. Seharusnya dari dulu menghentikan rasa yang tak sama ini. Cinta yang bertepuk sebelah tangan, hanya rasa dalam impian. Patah hati!

Melanjutkan hari dengan kembali aktivitas kerjamu, hingga batas liburan Ibra dan tunangannya yang menikmati tour wisata mereka berdua akan berakhir.

Sore terakhir, sebelum Ibra dan Cesilia kembali terbang. Bersamamu di TPU Tamburan kalian duduk bertiga di dekatku. Dirimu memegang nisan yang bertuliskan namaku. Air matamu jatuh entah menangisiku atau nasib cintamu yang tak ada arah. Ibra dan Cecilia tertunduk dengan tatapan mata yang sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun