Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan dan Al-Quran

7 April 2023   07:48 Diperbarui: 7 April 2023   08:05 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al-Quran pertama kali diturunkan pada Bulan Ramadan tanggal 17 pada masa 13 tahun sebelum tahun Hijriah biasanya kita sebut malam Nuzulul Quran. Wahyu dibawa oleh Malaikat Jibril di Gua Hira kota Mekah. Saat itu usia baginda Rasullulah 40 tahun. Kitab suci umat Islam tersebut terdiri dari 30 Juz, 114 surah dan 6.666 ayat yang diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Diturunkan pada dua kota yaitu Mekah dan Madinah. Jika di kota Mekah maka disebut Surah Makkiyah dan di Madinah disebut  Surah Madaniyah.

Pada awalnya pengarsipan melalui hafalan oleh para sahabat. Namun, para sahabat banyak yang meninggal  maka mulailah dituliskan di pelepah kurma, batu, kulit hewan, lalu disatukan dan dijadikan buku.

Seorang manusia yang beriman adalah melaksanakan segala perintah dari Allah SWT dengan panduan berupa Al-Quran dan Hadist. Al-Quran berisi kalam yang berisi firman dan petunjuk dan pembeda, bukan hanya sekedar teks yang hanya dibaca. Al-Quran seumpama peta bagi seorang musafir, jika tidak berpedoman padanya niscaya akan tersesat. Semua aspek kehidupan ada pada Al-Quran, ilmu tauhid, ilmu hukum, tasawuf, filsafat, fikih, sejarah dan pendidikan Islam, nasihat, peringatan, dan sebagai obat.

Wahyu pertama diturunkan adalah diawali dengan kata Iqra' perintah untuk membaca, memahami serta makna yang terkandung pada Al-Quran. Pada saat itu Baginda Rasul mengatakan ia tak pandai membaca(ummi), lalu Makaikat Jibril menyentuh dan mendekap sampai tiga kali.  Akhirnya Rasullulah mampu membacanya dan pulang dengan menggigil serta minta diselimuti kepada istrinya.

Surah Al-Alaq ayat 1-5

Iqra' bismi rabbikal-lazii khalaq(a)

Khalaqal-insaana min 'alaq(in)

Iqra' wa rabbukal-akram(u)

Allazii' allama bil-qalam(i)

'Alamal-insaana maa lam ya'lam

Artinya :

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan

Dia menciptakan manusia dari segumpal darah

Bacalah! Tuhanmulah yang Maha Mulia

Yang mengajar manusia dengan pena

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya

"Ramadan, bulan di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran  sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda( antara yang hak dan yang bathil)" QS. Al-Baqarah :185

Al-Quran sebagai penerang dalam kehidupan. Cahaya petunjuk itu akan terus bersinar. Andai kata diibaratkan kita berjalan di gelap gulita tanpa penerang tentunya kita akan mengalami kesulitan, ketakutan dan tidak tentram.

Al-Quran juga merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW pusat sumber hukum dan merupakan penyempurna dari kitab sebelumnya. Kitab terdahulu, Injil, Taurat, Zabur hanya diturunkan untuk umat pada masanya, berbeda dengan Al-Quran yang dipakai untuk sepanjang zaman dan pemeliharaannya juga telah dijamin oleh Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah SWT pada surah Al-Hijr ayat 9 :

"Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Quran dan pasti kami pula yang memeliharanya."

"Aku wariskan Al-Quran kepadamu dua hal ; kalian akan selamat manakala berpegang teguh kepadanya; Kitab Allah Al-Quran dan sunnah Rasul" (HR Bukhari dan Muslim)

Al-Quran juga harus kita wariskan kepada anak dan cucu kita, didikkan akan mencintai membaca dan melaksanakan apa yang terkadung didalamnya. Jika tidak maka kita juga zalim seakan membiarkan anak lepas di hutan belantara tanpa arah. Anak adalah amanah yang harus dijaga serta investasi akhirat. Anak kita yang saleh dan shalehah akan memberikan pahala pada kita. Sama halnya anak tahfiz/penghafal Al-Quran akan memakaikan mahkota untuk keluarganya.

Pada QS. Fathir ayat 29-30 kembali dijelaskan:

"sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah  Maha Pengampun lagi maha mensyukuri."

Pada bulan Ramadan Al-Quran diturunkan, makanya bulan suci Ramadandisebut juga bulan Al-Quran dan sangatlah baik bagi kita untuk membacanya terus menerus. Tadarus bersama maupun sendirian. Pahala akan dilipat gandakan 10 kebaikan, diikuti dengan hati yang akan tenang dan tentram dan tentunya semakin dekat dengan Allah SWT. 

Penulis jadi ingat sewaktu ibadah umrah kami dibawa ke tempat percetakan Al-Quran terbesar di dunia di kota Madinah yang jaraknya 11 KM dari masjid Nabawi. Tepatnya di Kompleks Percetakan Al-Quran Raja Fatd atau Majma Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif. Diresmikan oleh Raja Fatd pada tahun 1984.

Saat kami ke sana bangunannya sangat megah dan luas. Halaman depan disambut dengan berbagai jenis bunga berwarna-warni. Kami harus antre karena banyak para pengunjung. Kami disuguhkan dengan pemandangan langsung proses produksi antrean hanya boleh 15-20 orang yang masuk dulu diberi waktu 15 menit. Katanya dalam sehari jumlah pengunjung bisa mencapai 3000 an. Masya Allah!

Dengar informasi juga pabrik percetakan tersebut memiliki 1.300 pekerja, beroperasi selama 24 jam penuh. Banyak kami lihat pada etalase Al-Quran dari berbagai ukuran dan berbagai bahasa, katanya juga dicetak dalam 78 bahasa.

Setelah melihat-lihat, maka pengunjung akan diberi sebuah Al-Quran sebagai buah tangan dibawa pulang. jika ingin membeli lebih pun juga bisa. Kapankah lagi bisa ke sana ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun