Makna yang terkandung adalah salamnya para malaikat di malam Lailatul Qadar kepada orang-orang yang ada di dalam masjid sampai fajar akan terbit.
12. Pribadi yang taqwa, unggul, tangguh dan baik akan terbentuk akibat latihan selama bulan RamadhanÂ
Ibaratnya seperti ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah. Pembentukan karakter akan terbentuk. Latihan selama bulan Ramadhan, berperang melawan hawa nafsu. Kita ketahui hawa nafsu sangat potensial menjurumuskan manusia ke limbah nista dan dosa. Maka kita berjuang mengendalikannya. Kita sadari juga hawa nafsu diturutkan tidak akan ada puasnya.
13. Puasa mengikis rasa malas-malasan pada diri, dan tubuh akan menjadi sehat
Hal ini juga telah dibuktikan secara medis. Sarannya jangan terlalu banyak tidur bisa mengakibatkan makin lemas. Asupan gizi di saat sahur dan berbuka tetap diperhatikan. Pola makan sahur dan berbuka membentuk jadwal yang teratur membuat metbolisme tubuh menyesuaikan. Mengistirahatkan organ tubuh dengan berpuasa sama dengan memberi waktu pada mereka untuk merefres kembali agar berfungsi dengan baik. Ibarat mesin mereka juga butuh untuk istirahat sementara.  Kita juga harus antusias memelihara makan dengan makanan yang halal. Ketika berbuka tidak melampau batas. Berhentilah sebelum kenyang. Pelihara perut ingatlah kata baginda Rasullulah, " Tidaklah seseorang mengisi wadah yang lebih daripada perutnya. Cukuplah bagi manusia beberapa suapan saja untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak mungkin demikian, maka hendaklah sepertiga dari perutnya diisi  makanan, sepertiga dengan minuman, dan sepertiga lagi untuk pernafasan."
Nah, itu tadi mengenai istimewanya Ramadhan yang dapat saya jabarkan. Mungkin belum lengkap, tetapi jadilah sebagai referensi ya. So, mari kita berlomba-lomba meningkatkan kualitas diri, meraih predikat taqwa. Yuk, puasa kali ini semangat lagi ibadahnya. Puasa, tadarus, I' tikaf, salat terawih, salat berjamaah, bersedekah, memperdalam ilmu agama, memperbanyak amal ibadah sunnah menjaga sikap, pandangan, dan lisan, dan amalan lainnya. Tidak lupa ucapan maaf tercetus dari bibir ini, tulisanku yang tak berkenan, sikap tingkah lakuku mungkin menyakiti disengaja maupun tidak, mohon dimaafkan ya man teman, Â Megawati sorek ini yang masih kadang-kadang orangnya. Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H