Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aroma Luka

27 Januari 2023   18:00 Diperbarui: 27 Januari 2023   17:58 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : koleksi pribadi Megawati Sorek

Hirup hela napas sepi sendiri

Pijar pilu menyapa hati

Acapkali  berselimut tak pasti

Membelenggu bayang diri

Mengeja rapalan bulir waktu

Onak menancap sendu

Sajak-sajak rindu semu

Nestapa tak kunjung usai lalu

Rasa ini berakhir menjadi abu

Sudut girang tiada kuhidup

Kulepas tambatan dengan cemburu

Melanglang buana tanpa restu

Cinta dulu kini telah berganti 

Dendam benci saling mengisi

Jerat kasih tak peduli lagi

Hidupku tanpa denyut nadi

~

Puisi ini sudah menjadi bagian dari edisi cetak dengan judul buku antologinya "Gairah Menulis Puisi Nusantara".  Berwujud dengan cover warna pink, manis sekali, makanya salah satu si konrtibutor yang bernama Megawati sorek ini pun berswafoto yang juga menyesuaikan merah jambu, warna yang mendominasi, polesan pada bibir maupun pada baju yang dikenakan.

Ups, kembali ke buku ya ceritanya. Antologi puisi ini adalah bagian dari Best Practice lho sebenarnya.  Ada 32 peserta yang menulis puisi dan sebenarnya adalah tergabung dalam kelas menulis PB PGRI gelombang 26 besutan Om Jay dan kawan-kawan. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Oase Pustaka, Sukoharjo-Jawa Tengah. Si pink  ini memiliki jumlah halaman 222 lembar. Cukup tebal juga ya, puisinya cuma 55 sih. Nah, isinya pada pendahuluan mengenai materi puisi terkait. Lengkap pokoknya, belum lagi goresan aksara puisinya syahdu dan membuai. Cek deh, cekidot! Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun