Hirup hela napas sepi sendiri
Pijar pilu menyapa hati
Acapkali  berselimut tak pasti
Membelenggu bayang diri
Mengeja rapalan bulir waktu
Onak menancap sendu
Sajak-sajak rindu semu
Nestapa tak kunjung usai lalu
Rasa ini berakhir menjadi abu
Sudut girang tiada kuhidup
Kulepas tambatan dengan cemburu
Melanglang buana tanpa restu
Cinta dulu kini telah bergantiÂ
Dendam benci saling mengisi
Jerat kasih tak peduli lagi
Hidupku tanpa denyut nadi
~
Puisi ini sudah menjadi bagian dari edisi cetak dengan judul buku antologinya "Gairah Menulis Puisi Nusantara". Â Berwujud dengan cover warna pink, manis sekali, makanya salah satu si konrtibutor yang bernama Megawati sorek ini pun berswafoto yang juga menyesuaikan merah jambu, warna yang mendominasi, polesan pada bibir maupun pada baju yang dikenakan.
Ups, kembali ke buku ya ceritanya. Antologi puisi ini adalah bagian dari Best Practice lho sebenarnya.  Ada 32 peserta yang menulis puisi dan sebenarnya adalah tergabung dalam kelas menulis PB PGRI gelombang 26 besutan Om Jay dan kawan-kawan. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Oase Pustaka, Sukoharjo-Jawa Tengah. Si pink ini memiliki jumlah halaman 222 lembar. Cukup tebal juga ya, puisinya cuma 55 sih. Nah, isinya pada pendahuluan mengenai materi puisi terkait. Lengkap pokoknya, belum lagi goresan aksara puisinya syahdu dan membuai. Cek deh, cekidot! Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H