Mohon tunggu...
Mega Savithri
Mega Savithri Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga -

Ibu Rumah Tangga dan Pedagang --- www.megasavithri.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengajak Anak Bermain di "Playground", Berbahayakah ?

1 Mei 2018   09:00 Diperbarui: 1 Mei 2018   17:33 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, beranda facebook saya sedang banyak orang membagikan sebuah video kekerasan terhadap anak yang terjadi di sebuah playground salah satu mall di Jakarta.

Video yang sedang viral itu memperlihatkan seorang bapak menendang sebuah ayunan yang dinaiki seorang anak laki-laki, yang tanpa sengaja menyenggol putrinya yang masih balita hingga terpental jatuh dan menangis.

Tidak hanya video itu saja, kebetulan saya juga melihat sebuah video - sepertinya bukan di Indonesia- yang memperlihatkan baku hantam antar orangtua  di sebuah playground hanya karena anak-anak mereka berebut mainan.

Anak-anak mereka menjerit histeris, namun para orang tua yang terlibat baku hantam tersebut  terlihat tidak ada yang menggubris.

Sedikit sama dengan video yang sedang viral tersebut, kedua orangtua yang saling merasa benar tersebut cek cok dan terlihat kedua anak mereka juga menangis dan shock.

Sedikit mengutip kalimat Kang Maman --Notulen ILK:

" Kalau hardik, bentak dan gebuk saja sudah dipamerkan sejak dari dalam rumah, kita telah ikut melahirkan anak-anak calon pelaku kekerasan, kekerasan itu pada hakikatnya bukan unsur budaya, kalau sampai lahir budaya kekerasan, sudah semestinya mencari dan memusnahkan akarnya "

----


Sebagai orangtua yang mempunyai anak balita 3 tahun saya merasa marah, sedih sekaligus khawatir, jika saya berada di posisi mereka atau berada langsung di tempat perkara.

Oleh karena itu, tulisan saya akan sedikit beropini tentang perilaku dan sikap orang tua, ketika anak-anaknya bermain di playground, yang merupakan fasilitas umum, siapa saja bisa menggunakan dan bermain di sana.

Kembali ke kasus, bapak menendang anak di playground

Berdasar dari video yang telah saya lihat, menurut saya kedua orangtua tersebut lalai, karena membiarkan anak mereka bermain begitu saja tanpa melihat keadaan lingkungan di sekitar, si ibu membiarkan  anak laki-lakinya mengayun mainan dengan cukup tinggi dan si bapak tidak mengawasi putrinya berjalan ke arah tempat  berbahaya, pemilik playground di mall tersebut bisa jadi juga salah, karena meletakan ayunan di tengah area dan tidak ada pembatas atau tanda yang bisa cukup terlihat untuk membatasi area bermain berdasar usia anak.

Tapi yang terlebih salah lagi adalah si bapak, yang menendang ayunan itu dengan kakinya, sehingga mengenai si anak laki-laki, yang tidak tahu apa-apa.

Saya juga memiliki anak usia 3 tahun dan termasuk suka membawanya bermain di playground yang terdapat di mall, pertama kali mengajak anak saya ke playground ketika usianya 12 bulan, belum bisa jalan dan hanya duduk dan merangkak.

Bagi saya playground merupakan salah satu tempat untuk anak belajar bersosialisasi dan mengasah kemampuan motorik anak.

Namun saya sebagai orang tua tentu saja sangat khawatir, banyak anak-anak yang posturnya lebih besar dari anak saya,aktif berlari, melompat kesana kemari, namun sayangnya tak banyak orangtua yang mengedukasi atau menasehati anak-anak mereka untuk lebih berhati-hati dalam bermain.

Karena saya sadar bahwa anak saya belum sempurna berdiri atau berjalan dan khawatir akan tersenggol dan terinjak anak -anak lain, maka saya tidak pernah lepas mengawasi, selalu berada di sampingnya dan mengajaknya bermain di area yang cukup aman untuk usianya.

Terkadang juga tidak sedikit orangtua yang ikut-ikutan atau acuh tentang urusan permainan anak, seperti anak rebutan mainan hingga akhirnya main fisik hingga mencederai anak lain, lalu dianggap wajar oleh orang tua.

Orang tua tidak mau minta maaf apalagi mengedukasi si anak -yah namanya juga anak anak, harap maklum - gemeskan jadinya.

Kalau sudah begini yang bisa dilakukan sebagai orangtua adalah melindungi anak kita sendiri dengan cara mendampingi,mengawasi,mengedukasi dan mengarahkan ke permainan sesuai dengan usianya, agar tidak membahayakan dirinya dan juga orang lain disekitarnya

Ada baiknya, orangtua yang mempunyai anak berusia bukan balita lagi dan sudah tidak selalu diikuti kesana kemari ketika si anak bermain di playground, harusnya bisa segera mengetahui, jika merasa keaktifan anak dapat membahayakan orang lain di sekitar, sebaiknya jangan dibiarkan, cegah dengan memberikan nasehat dan arahan.

Sedangkan orangtua yang mempunyai anak usia batita / balita, sebaiknya lebih memberi pengawasan lebih terhadap anaknya, jangan dibiarkan sendirian, tidak didampingi apalagi di area playground, yang 'semua usia' bisa bermain di sana.

Anak kecil tentu belum paham tentang bahaya, apalagi untuk berhati-hati, kalau dirasa si anak mendekati bahaya segera lindungi.

Tindakan tersebut juga tidak sepatutnya terjadi, niat si bapak untuk melindungi si kecil agar tidak terkena banturan kedua kalinya dengan cara menendang ayunan dari belakang  lalu mengenai anak laki-laki yang tidak tahu apa-apa tersebut, juga tidak sepatutnya dilakukan, apa tidak shock dan terekam di ingatannya, bisa jadi menimbulkan trauma, apalagi di situ banyak anak -anak yang mungkin saja melihat sikap bapak itu secara langsung.

Anak anak itu peniru ulung.

Seandainya si bapak sedikit tenang dalam menyikapi dan lebih bijak dalam mengawasi, mungkin hal yang seperti itu tidak akan terjadi.

Mungkin akan lebih elok  jika si bapak tersebut terlihat memeluk putrinya, memastikan putri kecilnya baik-baik saja, menahan ayunan dengan badan atau tangannya, bukan menendang dengan kakinya, bisa sedikit menahan emosinya,  membicarakan semua dengan baik, menghampiri si anak laki-laki beserta ibunya.

Tidak ada orangtua yang ingin anak-anaknya celaka.

Andaikata kedua orangtua tersebut tidak mengedepankan gengsi, emosi dan saling koreksi diri, masih mungkin terjadi kata maaf antar kedua belah pihak, si anak akan belajar dan melihat bagaimana cara menghargai hak orang lain, berlapang dada untuk saling memaafkan dan mengakui kesalahan.

Membawa anak bermain di tempat umum seperti playground, orangtua juga harus siap dengan segala hal yang mungkin bisa terjadi, setiap kejadian yang terjadi pada anak, tidak jauh dari kelalaian kita sebagai orangtua.

Semoga kita bisa belajar dari kasus tersebut dan selalu bisa menjaga sabar untuk anak-anak kita dan juga menghormati hak orang lain di sekitar.

Orangtua juga sebaiknya tenang dan rasional, jika menghadapi konfilk antar anak, jangan sampai hal-hal seperti di atas terjadi.

" Awasi anak anda "

Berikut beberapa tips aman mengajak anak bermain di playground dengan nyaman

  • Pastikan kondisi anak sehat bukan dalam tahap penyembuhan / habis sakit
    Anak butuh istirahat bukan bermain, jika dalam kondisi tidak fit atau dalam tahap penyembuhan ada baiknya tidak mengajak anak ke arena bermain karena dikhawatirkan adalah anak akan mudah terpapar bakteri.
  • Awasi Anak
    Jangan tinggalkan anak tanpa pengawasan, apalagi jauh dari jangkauan dan simpan gadget kita agar lebih fokus mengawasi anak.
  • Perhatikan batasan usia permainan anak.
    Dampingi selalu anak ketika ia bermain dan arahkan ke permainan yang sesuai umurnya , guna menghindari anak terjatuh atau mencederai anak lain ketika ia bermain di permainan yang tidak untuk usianya.
  • Pakaikan anak dengan pakaian yang menunjang kegiatannya.
    JIka bermain di area outdoor ada baiknya sediakan topi, alas kaki yang nyaman dan lotion anti serangga dan jika bermain di area indoor lindungi kaki anak dengan kaus kaki dan tidak memakaikan anak dengan aksesoris baju yang berlebihan, sehingga mengganggu gerak tubuhnya atau mungkin membahayakan / mengganggu anak lain.
  • Pastikan area bermain aman dan bersih.
    Biasanya kalau mengajak anak saya bermain di area playground, saya selalu pastikan baik alas bermain, sudut-sudut, dan benda disekitarnya tidak berbahaya, tidak ada sudut yang keras atau tajam.
  • HIndari memarahi anak di playground.
    Ketika anak berbuat salah atau tidak mau pulang, sebisa mungkin hindari berteriak atau memarahi anak di area playground, selain membuat anak kita tidak nyaman, kemarahan kita bisa membuat anak lain di sekitar menjadi takut, tentu tidak mau juga kita di cap orangtua yang menyeramkan.
  • Ajarkan anak menghadapi konflik sebelum bermain di playground
    Bermain di playground selalu saja ada kejadian seperti rebutan mainan saling dorong dll, jadi sebelum bermain ajak anak untuk membayangkan kondisi jika terjadi hal demikian dan cara apa yang sebaiknya dilakukan. Untuk anak kami yang masih berusia 3 tahun, biasanya saya masih terus mendampingi, jika terjadi konflik seperti rebutan mainan, maka arahkan anak untuk mengalah dan memilih permainan yang lain.
  • HIndari area playground yang ramai
    Saya selalu menghindari area playground yang ramai, apalagi jika hari libur, sehingga saya selalu mengajak anak ke playground di hari-hari biasa, selain harga lebih murah area playground juga cenderung tidak banyak anak yang bermain, sehingga dapat mengawasi anak dengan mudah.
  • Beri apresiasi
    Jangan lupa berikan apresiasi seperti, terimakasih, anak hebat dll. Ketika anak berhasil tertib dalam bermain,  apresiasi ini bagi saya membuat anak semakin termotivasi untuk selalu berbuat baik disetiap kegiatannya.

Terimakasih sudah membaca semoga bermanfaat.            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun