" mungkin warga warga disini, uang sukarela bisa jadi buat perawatan hutan mangrove "
Setelah melewati tumpukan sampah yang menggenang yang tertahan di jaring tipis, kami pun lanjut menyusuri jembatan kayu, kami pun berpapasan dengan bapak tua yang sedang memperbaiki jembatan yang patah.
" dirusak Bekantan mba"
" selalu di rusak bekantan ya pak? ini bapak yang benerin sendiri ? "
"iya mba "
Kami pun berbalik arah dan kembali menuju jembatan bercabang dan berjalan menyusuri Hutan Mangrove dengan kawasan yang lebih rimbun dan redup
Ikan Tembakul / Tempakul ini adalah ikan amphibi yang mampu memanjat pohon, ikan ini hidup di area yang berlumpur dan berair, bentuknya seperti katak namun berbadan ikan dan bersirip, info bisa search di wikipedia.
Di hutan Mangrove ini banyak berbagai jenis mangrove yang tumbuh subur dan rapat, kalau beruntung anda bisa melihat berbagai macam satwa seperti burung, kepiting, ikan pemanjat pohon ( Tempakul ) dan Bekantan.
" ih ada uuuk nya Bekantan ! "
Lagi lagi kami harus awas dan berhati hati berjalan, kalau tidak, bisa kena ranjau Bekantan, kayaknya jembatan ini jadi salah satu tempat favorite Bekantan nongkrong deh.
kaki kaki kami langkahkan kembali untuk berjalan di atas lantai jembatan yang licin dan lembab, Sisi jembatan yang kami lalui ini posisinya sedikit miring jadi kami pun dengan hati hati sekali berjalan dan jangan lengah karena bisa saja kepala anda terbentur dahan pohon yang melintang kesana kemari di atas jembatan ulin.