Di mangrove margomulyo ini juga tidak ada sewa perahu, jadi kita hanya jalan kaki saja menyusuri jembatan kayu.
Ini kedua kalinya saya kemari, oh iya perjalanan pertama kali ke hutan Mangrove Margomulyo ini saya tulis di blog saya yang lain, sayangnya blog tersebut tidak bisa saya akses, ceritanya penyebabnya di sini ( klik )
Untuk menuju Hutan Mangrove Margomulyo ini kita harus jalan kaki melalui jalanan gang yang berhimpitan dengan rumah penduduk, pertama kali kesini beberapa tahun yang lalu jalanan masih belum disemen, masih berupa jembatan kayu yang berderak kalau diinjak, dinding sekolah yang membatasi jalan seingat saya juga belum ada, sekarang sudah dibangun dinding dengan lukisan suasana flora dan fauna khas Kalimantan.
Saya pun memarkir motor di deretan parkiran motor anak sekolah, baru berjalan sekitar 5 meter, kawan saya nyeletuk.
" meg, ini motor anak sekolahan semua kok gak ada helmnya ya"
Kami pun berhenti  dan mikir, apa disini rawan pencurian helm makanya semua helm pada di bawa masuk, memang sih helm kami gak "berharga", tapi sangat berharga buat kami yang masih mau melanjutkan perjalanan keliling kota, kalau hilang bagaimana kita pulang, gak mau juga lah ditilang.
Dengan menenteng helm di tangan, kami pun berjalan kembali menyusuri gang untuk menuju pintu masuk Hutan Mangrove. Ketika sampai di depan pintu masuk, ternyata dikunci dan digembok, saya baru tahu ini, dulu rasanya orang bisa keluar masuk secara bebas, sekarang di kunci. Apes deh.
Tiba tiba ada suara dari belakang " telpon aja orangnya nya mba, itu ada no telponnya di papan, nanti orangnya langsung kemari kok " seorang ibu yang sedang berdiri menggendong anaknya memberitahu kami.
Kami pun terdiam.
" gak ada pulsa cuy..gimana donk gak ada yang jual pulsa lagi di sini, gini nih  Isi pulsa cuman buat paketan doank..HAHAHA.."
Baru ingat saya punya mobile banking hahahah..akhirnya saya beli pulsa lewat mobile banking, dalam hitungan detik pulsa pun masuk, saya pun menelpon penjaga pintu mangrove.