Mohon tunggu...
Mega Saputri
Mega Saputri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tasyabbuh (Menyerupai Laki-laki atau Perempuan) Merupakan Tanda Zaman Sudah Mulai Akhir

26 Oktober 2019   12:49 Diperbarui: 23 Juni 2021   06:17 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tasyabbuh (Menyerupai Laki-laki atau Perempuan) Merupakan Tanda Zaman Sudah Mulai Akhir. | Kompas

Akan tetapi secara takdir dan syari'at, Allah membedakan antara laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya perbedaan antara laki-laki dan perempuan sangat nyata, baik didalam bentuk tubuh dan fungsinya, keadaan dan sifat-sifatnya. Salah satu bentuk perbedaan antara laki-laki dan perempuan adalah bukankah hanya perempuan yang mengalami haidh, hamil, melahirkan, dan menyusuhi. 

Hal tersebut merupakan bentuk-bentuk yang membedakan antara laki-laki dan perempuan secara fisik. Sehingga dalam penciptaannya, Allah menciptakan manusia sesuai dengan fitrahnya dan selalu mengarahkan manusia agar senantiasa berbuat dan bersikap sesuai dengan fitrahnya. Selain dari pada itu, setiap laki-laki dan perempuan mempunyai keistimewaan masing-masing.

Diantara fitrah yang disyari'atkan Allah kepada hambanya yaitu agar laki-laki menjaga sifat kelaki-lakiannya sebagaimana yang diciptakan oleh Allah. Dan wanita menjaga sifat kewanitaannnya sebagaimana yang diciptakan oleh Allah. Hal tersebut sangat penting karena untuk menunjang kehidupan manusia secara normal. Apabila seseorang tidak menjalankan sesuai dengan fitrahnya, maka kehidupannya akan mengalami kesusahan. Karena bagaimanapun seseorang tidak akan sempurna jika tidak menjalankan fitrahnya masing-masing.

Baca juga: Studi Hadits Tasyabbuh

Laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki akan mendapatkan dosa yang sangat besar dari Allah. Karena sudah menyalahi kodrat atau fitrah yang telah Allah berikan. Sebagaimana dalam hadits marfu' riwayat Ibnu Abbas ra. Disebutkan : "Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki". 

Penyerupaan yang dimaksud bersifat umum, baik dalam gerak tubuh berbicara, berjalan dan dalam setiap hal yang menjadi kekhususan bagi masing-masing. Termasuk di dalamnya cara berpakaian dan berdandan. Laki-laki tidak diperbolehkan memakai kalung, gelang, anting, gelang kaki, dan sebagainya. Ironisnya, ini yang banyak kita saksikan, maka perbuatan tersebut dilarang, sebab semua itu merupakan perhiasan wanita.

Demikian juga sebaliknya, wanita tidak diperbolehkan memakai pakaian yang khusus digunakan laki-laki. Misalnya kemeja atau pakaian khusus untuk pria lainnya. Masing-masing hendaknya menjaga perbedaan jenisnya dengan memakai pakaian yang sesuai dengan fitrahnya. Dan Allah melaknat orang yang menyerupai lawan jenis, baik dari segi berpakaian, bertutur kata-kata, cara berjalan dan sifat-sifat yang lainnya.

Dalam menyikapi perkembangan kehidupan masa kini dengan segala permasalahannya, yang senantiasa mengalami perubahan yang dinamika, termasuk pengaruh isu imansipasi wanita. Memang, Islam pada dasarnya tidak pernah membedakan martabat, derajat, hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan. 

Mereka mempunyai kedudukan yang sama dalam bentuk, sifat dan jumlah. Oleh karena itu, dalam pergaulan hidup yang bertamadun mestilah ada suatu pembahagiaan yang seimbang sesuai dengan derajat dan martabat seseorang itu. Tanpa memperhatikan hal tersebut maka akan rusak dan hancurlah peradaban dunia dan manusia.

Baca juga: Menyerupai orang kafir (Tasyabbuh Bil Kuffar)

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : "Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Lalu ada yang menanyakan kepada Rasulullah SAW, : "apakah mereka mengikuti seperti Persia dan Romawi ?" Beliau menjawab, " Selain mereka, lantas siapa lagi?"."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun