Kondisi Rumah dan Kepemilikan Aset
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan secara langsung, ibu Haryani dan anaknya tinggal disebuah rumah kontrakan di desa Arang Limbung. Rumah ini berukuran 3x6 meter dengan luas tanah 4x8 meter. Kondisi bangunan rumah ibu Haryani terbuat dari setengah tembok dan setengah kayu, pada bagian depan rumah terbuat dari semen dan dibagian ruang tamu serta kamar terbuat dari kayu. Untuk lantai rumah ibu Haryani terbuat dari plaster semen dan atap rumah menggunakan seng.Â
Rumah ini hanya memiliki tiga ruangan yang bersekat, yaitu ruang tamu, satu kamar, dapur kecil dan terdapat bilik kecil untuk mencuci dan mandi. Di dalam rumah ibu Haryani tidak ada barang elektronik seperti mesin cuci, kulkas, tv, kipas angin dan untuk alat transportasi motor juga tidak ada.Â
Untuk bepergian seperti kesekolah, pasar, berobat keluarga ini meminjam motor milik suami anak perempuan yang pertama. Didalam rumahnya hanya terdapat rice cooker dan hp yang dimiliki oleh anaknya. Penerangan dirumah ini menggunakan lampu listrik dengan daya 450 watt. Sumber air minum ibu Haryani berasal dari air hujan yang ditampung menggunakan tempayan dan ember, sedangkan sumber mandi dan cuci berasal dari sumur. Untuk keperluan sanitasi, keluarga ini menggunakan WC sendiri yang memiliki septic tank.
Keadaan Lingkungan SekitarÂ
Lingkungan sekitar kontrakan rumah ibu Haryani, terhampar ladang sawah yang menghijau milik orang lain. Ketika membuka pintu, mata akan langsung disuguhkan pemandangan sawah yang luas dan ada parit kecil yang mengalir di sisi jalan. Untuk menuju kerumah ibu Haryani harus melewati gang sempit yang hanya bisa dilewati oleh sepeda motor saja.Â
Rumah ibu Haryani terletak di ujung gang dan bersebelahan dengan rumah kakaknya, hanya tembok saja yang menjadi pembatas antara rumah mereka. Di sebelah kiri rumah ibu Haryani terdapat rumah anak perempuan pertama yang sudah menikah. Di gang ini hanya terdapat beberapa rumah kontrakan yang dihuni masyarakat dan gang tersebut terasa sunyi dari kebisingan kendaraan besar.
"Wawancara dan Observasi ini dilakukan dibulan Februari-Maret 2024"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H