Mohon tunggu...
Mega Dinda Larasati
Mega Dinda Larasati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Content Writer

Saya merupkan seorang freelance content writer yang sudah mulai menulis sejak tahun 2017 dan terus belajar sampai saat ini. Kini, saya sedang fokus mengelola website https://www.penapenulis.com/ dan Instagram @loker.penulis untuk berbagi informasi mengenai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Si Pembohong Percaya Kebohongannya Sendiri

12 Desember 2018   08:27 Diperbarui: 12 Desember 2018   20:30 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Liputan6.com

Anda mungkin mempunyai teman yang selalu berbicara berlebihan tapi tak sesuai dengan kenyataan. Atau mungkin Anda mempunyai teman yang sering berbohong. Apakah orang-orang yang punya kecenderungan berbohong itu normal? Atau mereka terkena gangguan psikologis?

Pada dasarnya ada istilah khusus untuk orang seperti itu yaitu mythomania atau bohong patologis. Apa itu Mythomania? Simak artikel di bawah ini ya!

PENGERTIAN MYTOMANIA

Mythomania merupakan salah satu gangguan psikologis yang memiliki kecenderungan sering berbohong dengan maksud mengelabuhi hingga dirinya sendiri percaya akan kebohongan itu.

Mythomania pertama kali ditemukan oleh seorang psikater asal Jerman, Anton Delbrueck. Pada tahun 1891, beliau memberikan nama pseudologia fantascica untuk menggambarkan sekelompok pasien yang kerap menceritakan kebohongan disertai unsur fantasi dalam cerita mereka.

Meski pada awalnya tampak merasa senang, mereka tetap merasa bersalah dan mengakui itu hal yang buruk, tapi mereka tetap akan berpura-pura dan menutupi kebohongan mereka. Hal ini berlangsung terus-menerus dalam perilaku dan rutinitasnya sehari-hari. Kebohongan yang terus menerus dilakukan inilah yang menyebabkan orang-orang di sekitarnya percaya, bahkan ia sendiri akan percaya dengan kebohongan yang diciptakannya.

"Pada saat seorang mythomania telah berhasil menjerat kita, sedikit demi sedikit kebohongannya merusak dan mengganggu sistem kepercayaan dan keyakinan diri kita. Bahkan rasa percaya kita yang paling kokoh pun akan guncang dan kita mulai percaya pada 'image' baru yang dia buat, serta perlahan kita meninggalkan kenyataan yang sesungguhnya mengenai Si Mythomania tersebut," ungkap Zoya Amirin, psikolog.

ALASAN BERBOHONG PENDERITA MYTHOMANIA

Penderita Mythomania cenderung merupakan orang-orang yang memiliki banyak kegagalan dalam kehidupan mereka. Misalnya kegagalan pertemanan, pekerjaan, pendidikan, percintaan, dan lain sebagainya. Mereka yang tidak bisa menerima kenyataan atau merasa tidak puas akhirnya melakukan kebohongan untuk menutupi kenyataan tersebut. Mereka menjadi pembohong untuk melarikan diri.

Kebohongan juga mereka lakukan untuk menutupi atau menyembunyikan masalah-masalah serius yang sedang dihadapinya seperti gangguan kepribadian.

Alasan lainnya seperti rendahnya harga diri, kekurangan kasih sayang, ditolak oleh lingkungan sosial, ketidaknyamanan, atau memiliki perilaku ambivalen yang diciptakan padahal tak sesuai dengan kehidupannya sendiri.

Ada juga penderita Mythomania yang tidak mempunyai alasan untuk menciptakan kebohongan tapi ia tetap membuat kebohongan dalam hidupnya.

GEJALA PENDERITA MYTHOMANIA

Orang yang menderita mythomania cenderung memiliki gejala-gejala sebagai berikut:

1. Cerita yang diceritakan terdengar sangat nyata. Mungkin saja sebenarnya cerita tersebut adalah kisah nyata orang lain yang mereka ceritakan sebagai kisah yang dialami mereka sendiri.

2. Cenderung membuat cerita yang bersifat permanen dan stabil.

3. Kebohongan tidak dilakukan untuk mendapat keuntungan material

4. Cerita mereka biasanya berkaitan dengan institusi penting dan mereka memiliki peran penting dalam institusi tersebut.

Catatan:

Orang yang cenderung memiliki gejala mythomania belum tentu mengidap penyakit ini. Sebaiknya jangan buru-buru memberi label mythomania sebelum dilakukan pemeriksaan psikologis.

PENGOBATAN

Pengobatan yang dilakukan untuk penderita Mythomania termasuk pengobatan jangka menengah dan panjang karena harus mengubah persepsi mengena realitas. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah konseling ke psikolog atau psikiater. Konseling ini sebaiknya dilakukan bersama keluarga agar mendapat dukungan.

Terapi kognitif  juga dapat dilakukan, misalnya berupa tindakan latihan dan berbagai aktivitas lain yang membantu pasien menemukan alasan kebohongannya. Selain itu, hypnotherapy merupakan salah satu cara pengobatan efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah berbohong.

Meskipun terbilang sulit dilakukan, tindakan pengobatan tetap perlu dilakukan untuk penderita mythomania. Kuncinya adalah kesabaran, dukungan, dan kasih sayang dalam membantu penderita mythomania.

Referensi:

Afrillia D. 2019. Mythomania, berbohong demi aktualisasi diri [internet] [diakses 2018 Des 11] Terdapat pada: https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/mythomania-bohong-demi-pengakuan

Ivena. Menganal mythomania, saat si pembohong percaya kepada kebohongannya sendiri [internet] [diakses 2018 Des 11] Terdapat pada: https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/sering-bohong-mythomania/

Koran Jakarta. 2017. Penyakit suka berboong demi pengakuan [internet] [diakses 2018 Des 11] Terdapat pada: http://www.koran-jakarta.com/penyakit-suka-berbohong-demi-pengakuan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun