Selain kekuatan yang dimiliki, ternyata terdapat juga kelemahan dalam jurnalisme warga. Seperti yang kita ketahui bahwa jurnalisme warga bukanlah sebuah wadah yang berdasarkan profesionalitas dan keakuratan yang tinggi. Hal ini karena siapapun dapat menjadi jurnalisme warga.Â
Sehingga dalam perjalanannya seringkali muncul berita-berita bohong atau pun yang masih perlu diragukan kebenarannya. Tidak adanya peraturan dalam jurnalisme warga membuat setiap orang dengan mudah dan bebas menyebarluaskan informasi.Â
Beberapa jurnalisme warga yang resmi dan dinaungi oleh media boleh saja dipercaya, namun bagaimana jika jurnalisme warga yang hanya ditulis orang-orang tidak bertanggung jawab. Hal seperti ini yang menimbulkan sedikit permasalahan.
Apakah tertarik menjadi jurnalisme warga?
Akan menjadi pengalaman yang menyenangkan jika berkesempatan menjadi jurnalisme warga. Mencari berita, menulisnya, hingga melaporkan berita tersebut tanpa terikat dengan peraturan.Â
Bagi sebagian orang menjadi jurnalisme warga bisa dianggap sebagai sarana menyalurkan hobi, sehingga mereka juga terbiasa untuk menulis terlebih lagi tulisan akan dibaca oleh orang yang lebih banyak.
Selain sebagai hobi, menjadi jurnalisme warga juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk berlatih sebelum menjadi penulis profesional. Terlebih jika penulis menjadi jurnalisme warga pada media-media tertentu yang sudah dijamin resmi. Untuk memiliki kesempatan agar tulisan jurnalisme warga diunggah ke media tersebut, tentu harus memenuhi kualifikasi tertentu.Â
Kualifikasi ini bukan berarti suatu peraturan yang mengikat jurnalisme warga, melainkan hanya untuk meyakinkan jika tulisan tersebut benar akurat dan bukan plagiarisme. Jika berhasil menjadi jurnalisme warga pada media tersebut, sudah berarti calon penulis terbiasa menulis dengan model yang tertata.
Tapi saat ini tak jarang pula platform atau akun yang secara independen menyatakan dirinya sebagai jurnalisme warga agar informasi yang disebarkan penulis dibaca oleh banyak khalayak.
Sebenarnya ini adalah hal yang patut diapresiasi karena membuktikan masih banyaknya masyarakat yang peka terhadap lingkungan sekitar dengan menuliskannya menjadi sebuah laporan.Â
Pada kenyataannya jurnalisme warga memiliki daya tarik yang lebih tinggi dibanding media yang secara resmi berdiri sebagai pusat penyebaran informasi. Hal ini karena seringkali unggahan pada jurnalisme warga lebih terlihat asli oleh pembaca.