Mohon tunggu...
mega paulina
mega paulina Mohon Tunggu... Freelancer - S3

hai saya mega dan hobi menulis cerita cerpen, senang bertemu dengan anda!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mayat Menangis

30 Maret 2023   19:12 Diperbarui: 30 Maret 2023   19:37 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dallehorror.com

Dera pun mendekam di rumah sakit jiwa selama beberapa bulan. Ia masih seringkali dihantui oleh kejadian mengerikan di rumah sakit tersebut dan merasa sulit untuk memulihkan diri sepenuhnya. Hingga akhirnya, ia berhasil melewati masa-masa sulit tersebut dan bisa pulih kembali. Namun, pengalaman mengerikan yang dialaminya di rumah sakit tersebut tetap menjadi sebuah kenangan yang sulit untuk dilupakan. Dera berjanji untuk tidak pernah lagi mendekati tempat-tempat yang misterius dan berbahaya, agar tidak mengulangi pengalaman yang sama seperti yang ia alami di rumah sakit tersebut.

Setelah kepergian Yola, Tony merasa sangat terpukul dan merasa kehilangan yang sangat besar. Ia menyadari bahwa selama ini ia telah menyimpan perasaan khusus pada Yola. Namun sayang, ia tidak pernah bisa mengungkapkan perasaannya pada Yola karena takut ditolak.

Kehilangan Yola membuat Tony merasa hampa dan tidak bisa hidup dengan tenang. Ia selalu merasakan kehadiran Yola dan merasakan kehilangan yang semakin dalam setiap harinya. Tony berusaha untuk meredakan rasa sedihnya dengan melakukan kegiatan yang disukainya, namun tetap saja perasaan sedihnya tidak bisa hilang. Karena tidak mampu lagi menanggung beban yang ia rasakan, Tony akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Teman-teman Tony sangat terkejut dan sedih atas keputusannya yang drastis tersebut. Mereka merasa sangat menyesal tidak bisa membantu Tony lebih baik.

Kehilangan Yola dan Tony sangat menyedihkan bagi keluarga dan teman-teman mereka. Mereka berdua meninggalkan kenangan yang sulit untuk dilupakan dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam menghadapi masalah dan merawat kesehatan mental kita.

Tak beberapa lama semenjak kematian Yola dan Tony, seorang pria tua misterius datang ke kota tempat rumah sakit itu berada dan meminta untuk bertemu dengan tim investigasi yang menangani kasus hantu di rumah sakit. Pria tua ini mengaku sebagai mantan pegawai rumah sakit yang baru saja pensiun. Pria tua itu kemudian memberikan informasi yang sangat mengejutkan tentang arwah di rumah sakit. Ternyata arwah itu adalah seorang perawat yang bekerja di rumah sakit itu dan menjadi korban dari kebiadaban seorang dokter yang melakukan eksperimen pada pasien-pasien rumah sakit.

Tak disangka-sangka pria misterius ternyata adalah kakek misterius dengan pakaian Jawa dan tongkat ghoib ditangannya. Benar, kakek tersebut merupakan kakek yang pernah menyelamatkan Dera, Andra, Sita, Yuni, dan Tony dari rumah sakit angker itu. Kakek misterius tersebut memberikan bukti-bukti berupa rekaman dan dokumen yang membuktikan bahwa dokter tersebut terlibat dalam praktik-praktik ilegal, seperti mencuri organ pasien dan menjualnya ke pasar gelap. Dokter tersebut juga terbukti melakukan kekerasan pada para pasien dan merawat mereka dengan sangat buruk.

sumber: Dallehorror.com
sumber: Dallehorror.com

Ternyata, hantu perawat tersebut sebenarnya adalah korban dari dokter tersebut dan mencoba untuk membalaskan dendamnya. Namun, ketika kakek misterius tersebut memberikan bukti-bukti ini, tim investigasi terkejut mengetahui bahwa sebenarnya kakek tersebut adalah ayah dari dokter tersebut.

Kakek tersebut mengakui bahwa ia tahu tentang kekejaman yang dilakukan oleh anaknya, namun ia tidak pernah melakukan tindakan apa pun untuk menghentikan anaknya. Ia merasa bersalah dan ingin mengganti kesalahannya dengan membantu tim investigasi untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini.

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kejujuran dan mengakui kesalahan dalam mengatasi masalah, bahkan jika itu melibatkan orang yang kita cintai. Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya menghormati kehidupan manusia dan tidak melakukan tindakan ilegal yang merugikan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun