Mohon tunggu...
Medy Budun
Medy Budun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alumni Magister Administrasi Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat

Penulis bebas. Putra asli Dayak Paser Tiong Talin. Aktif dalam forum diskusi terkait dengan komunitas Dayak dalam konteks seni budaya, hak masyarakat adat dan kearifan lokal.

Selanjutnya

Tutup

Money

Manajemen Perubahan dan Inovasi Bisnis

10 Juli 2021   20:33 Diperbarui: 10 Juli 2021   22:01 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Saudara ada di pihak yang dipecundangi atau pemenang atau juga penonton (wait and see) oleh perubahan?

Sebagai pribadi saya merupakan bagian dari perubahan global yang selalu berusaha mengikuti kemana arahnya sesuai dengan kebutuhan secara lokal sehingga saya tidak merasa sebagai penonton yang hanya menunggu dan melihat saja (wait and see) apalagi sebagai pihak yang dipecundangi namun juga tidak merasa sebagai pemenang.

Sebagai pekerja swasta khususnya dalam menghadapi persaingan global yang mana hal utama yang dituntut adalah kesiapan Sumber Daya Manusia, selain dalam hal keterampilan dan kompetensi juga dalam hal sikap dan mental agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang terus berkembang. 

Sejak masuk didunia kerja disalah satu perusahaan tambang era 1994, kala itu situasi ditempat kerja tidak seperti sekarang ini. Dalam banyak hal, pekerjaan dilakukan secara manual dan menerapkan manajemen operasi sesuai dengan situasi saat itu. Namun seiring kemajuan perusahaan, manajemen operasi pun ikut berkembang dan mulai menerapkan teknologi permesinan dan komputerisasi yang up to date sehingga karyawan pun dituntut untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan tersebut. 

Koreksi alam berlaku, yang tidak mampu mengikuti perubahan akan pergi atau "tergilas" dengan sendirinya sedangkan yang mampu menyesuaikan diri akan tetap bertahan bahkan terus berkembang bersama perusahaan. Saya sendiri hingga saat ini masih tetap eksis di group ini hingga dipercayakan pimpin unit kecil bidang Perbaikan Proses Bisnis (Business Process Improvement) dan beberapa bidang lainnya. 

Sampai tahap ini saya masih merasa sebagai pemenang karena bisa melewati beberapa fase perubahan dilingkungan perusahaan ditempat saya bekerja. Apakah akan terus seperti itu? Waktulah yang akan membuktikan!

Bagaimana pula kesiapan SDM dan organisasi-organisasi bisnis menghadapi perubahan?

Kita pernah mendengar perusahaan-perusahaan raksasa yang pernah berjaya memproduksi brand-brand terkenal dimasa lalu namun saat ini kita tidak melihat lagi beredar dipasaran yaitu diantaranya Komputer IBM dan Kodak Foto.

 Berdasarkan literatur dan materi-materi pelatihan terkait manajemen perubahan yang diselenggarakan oleh perusahaan tempat saya bekerja menjelaskan bahwa bangkrutnya perusahaan-perusahaan raksasa tersebut karena dalam menjalankan bisnis mereka tidak menerapkan manajemen perusahaan dengan baik, kurang inovasi dan terlalu percaya diri dengan kekuatan bisnisnya yang sudah mendunia dengan beranggapan bahwa produk dan brand mereka akan terus dipakai sehingga perusahaan mereka tidak akan bangkrut. 

Dalam hal ini mereka mengabaikan kekuatan pesaing-pesaing baru, mengabaikan perkembangan teknologi, mengabaikan perubahan selera pelanggan, dan tidak mampu melakukan inovasi seiring kemajuan teknologi.

Berangkat dari pelajaran diatas bahwa hal utama yang harus dimiliki oleh organisasi bisnis jika ingin tetap terus bertahan dan terus berkembang dari waktu ke waktu yaitu pertama, miliki Sumber Daya Manusia yang handal dengan terus tingkatkan kompetensi dan keterampilan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, inovasi tiada henti yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Ketiga, terus melakukan langkah-langkah perbaikan dari semua proses sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Dimanakah pemerintah saat perubahan itu datang?

Negara kita banyak disibukkan dengan bermacam-macam isu yang sebenarnya tidak perlu karena banyak berbicara hal-hal yang tidak substansial, sarat kepentingan politik dan kekuasaan sehingga lupa dengan tugas utama mereka. Contoh: dulu Malaysia belajar ke Indonesia tetapi sekarang ini Indonesia belajar ke Malaysia. Thailand juga dulu belajar pertanian ke Indonesia tapi sekarang Indonesia impor beras dari Thailand dan sistem pertanian mereka lebih maju.

 Kesimpulan saya bahwa kita tidak ada kemajuan dan masih jalan ditempat sementara Malaysia dan Thailand telah melakukan banyak perubahan dan terus melakukan inovasi dalam segala bidang sehingga mereka sudah melangkah jauh didepan kita.

Dalam hal ini pemerintah merupakan pihak yang memiliki peran penting dalam menyikapi perubahan-perubahan yang ada dengan semangat untuk membangun kesiapan Sumber Daya Manusia agar mereka dapat mengimbangi perubahan dan juga dapat menjadi bagian dari pelaku perubahan.

Mengapa pula perubahan dalam beberapa dasawarsa ini begitu cepat datang silih berganti dan apa akibat yang ditinggalkan oleh perubahan, baik secara regional maupun internasional?

Perubahan yang terjadi saat ini begitu cepat dan datang silih berganti seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena riset dan inovasi yang terus dilakukan. Dari setiap perubahan itu selain dampak positif juga ada dampak negatifnya tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. 

Secara regional dan internasional dapat menimbulkan revolusi industri dimana pekerjaan yang biasanya dikerjakan secara manual kemudian dilakukan secara otomatis dan bahkan online seperti yang banyak kita lakukan sekarang disituasi pandemi Covid-19. Pekerjaan lebih banyak dilakukan secara online dari rumah (Work From Home). Penggunaan teknologi komunikasi melalui perangkat lunak Zoom, Microsoft Teams, dan sebagainya untuk sarana meeting perusahaan. Maraknya penjualan secara online melalui aplikasi Facebook, Instagram, Whatsapp, dan sebagainya. 

Perubahan ini bahkan dapat menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru seperti yang terjadi saat ini ada pekerjaan jasa pesan antar makanan, barang, penumpang secara online, sekaligus menghilangkan pekerjaan-pekerjaan yang lama seperti ojek dan taxi konvensional.

Terima Kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun