Mohon tunggu...
medy mutis
medy mutis Mohon Tunggu... -

Seorang yang sangat menghargai keunikan dan terus belajar dan berpikir "out of the box"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Kontemplasi"

19 April 2011   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seorang pertapa muda datang ke tempat pertapa Tua, di padang gurun............

pertapa muda tersebut berjalan dan mencari tempatnya dengan satu Nazar, ingin mendapatkan ketenangan dalam galauan hidupnya..................

Berat rasanya sepanjang hidupnya dia terus memikul kemana saja dia pergi, segala ketakutan, segala kecemasan, segala kekwatiran dan segala ketidaknyamanan dalam hidup............

Saat tiba ditempat yang begitu panas dan berdebu pertapa Muda bertemu dengan seorang pertapa Tua yang sedang bermeditasi......

Tempat yang begitu sederhana dan terlihat hanya ada satu kursi yang sudah tua didepan tempat pertapa tua tersebut beristirahat.....

Anak Muda apa yang kamu cari  ?

Ya....saya sedang mencari ketenangan, dan dapatkah Engkau mengajarkan sesuatu pada saya....

Pertapa Tua mengambil kursi tuanya dan meletakkan dekat dengan Pertapa muda.

Untuk apa kursi tua ini ? ketus pertapa muda.

Duduklah pada kursi tua itu....."setelah duduk ?", duduklah......

Duduk....duduk....dan duduklah. duduklah dengan tenang dan senyaman mungkin. kursi tua itu akan banyak mengajarkanmu banyak hal....sekaligus juga akan menjawab semua pintamu.....lakukan dengan tekun, setia dan terus menerus.

Pertapa muda itu melakukan sesuai dengan perintah yang diterimanya. hari pertama dilaluinya dengan banyak perjuangan untuk menghalau semua kegelisahan.

pada bulan ketiga segala kejadian yang ditemuinya bersama kursi tua diceritakan pada pertapa tua "banyak hal yang saya temukan, pada saat saya duduk tenang pikiran saya membawa saya pada semua kejadian-kejadian masa lampau, pada semua kayalan-kayalan, sehingga membuat saya menjadi takut dan memiliki rasa bersalah. setelah itu pikiran saya melompat pada pikiran pada masa yang akan datang, begitu banyak rencana-rencana, keinginan-keinginan yang membuat saya kuatir.

Pertapa muda itu terus saja berceritera akan banyak hal yanmg ditemuinya dan mendapat jawaban sendiri bahwa kedamaian dalam hidup tidak ada dimana-mana ternyata ada didalam hati kita yang terdalam, dan dia memberi jawaban pada saat kita memberinya ruang untuk ..Kontemplasi....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun