Padahal, penggunaan ancaman atau kekerasan bisa berdampak pada psikologis anak. Mereka akan menjadi pribadi yang mudah tertekan jika tak berhasil memenuhi ekspektasi orangtua. Sebab, jika mereka gagal, akan ada hukuman menyakitkan yang menanti.
4. Adanya Pembagian Tugas yang Tak Seimbang
Mengutip Healthline, memiliki keluarga dengan standar yang tak realistis bisa menjadi tanda keluarga toxic. Misalnya, ada keluarga yang memiliki dua orang anak perempuan. Akan tetapi, beban pekerjaan lebih diberatkan pada salah satunya saja.
Sementara itu, anak lainnya tak harus melakukan tugas itu. Jika hal ini dibiarkan, tentu akan menumbuhkan kecemburuan dengan saudara lainnya. Ia pun jadi merasa tak dihargai bahkan dianggap sebagai anak di dalam keluarga.
Lantas, bagaimana jika kita sudah berada di dalam keluarga toxic? Dengarkan jawaban lengkapnya melalui siniar Anyaman Jiwa episode "Toxic Family, Beneran Ada?" dengan tautan dik.si/AnyJiwToxicFamily.
Di sana ada banyak informasi seputar kesehatan mental yang bisa menunjang kehidupan sosial, karier, hingga romansamu. Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniarnya sekarang juga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H