Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ternyata Ini Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia, Bahasa Persatuan Kita

20 Februari 2023   16:00 Diperbarui: 20 Februari 2023   16:24 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa Indonesia adalah bahasa utama yang digunakan masyarakat Indonesia. ( Pixabay/sasint) 

Bahasa Indonesia adalah bahasa utama yang digunakan masyarakat Indonesia. Meskipun mempunyai beragam suku yang juga mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu bangsa.

Saking pentingnya, bahasa Indonesia pun tertera dalam kalimat terakhir ikrar Sumpah Pemuda, yaitu "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".

Tak ketinggalan, Ivan Lanin, pegiat bahasa dan Pendiri Narabahasa, pun turut menekankan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengungkapkan hal ini dalam siniar Beginu bertajuk "Bahasa Indonesia, Bahasa Persatuan" yang dapat diakses melalui https://dik.si/BeginuIvanLaninP2.

Sebelum diresmikan namanya sebagai bahasa Indonesia, bahasa ini terlebih dahulu mengalami berbagai lika-liku. 

Berawal dari Bahasa Melayu

Cikal-bakal bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari hingga beralih fungsi sebagai lingua franca, atau bahasa perhubungan antargolongan, pedagang, dan kerajaan, yang pada akhirnya terus meluas di Nusantara. Perluasan ini terus berlangsung dari abad ke-7 hingga abad ke-17.

Bahasa Indonesia sendiri resmi menjadi bahasa persatuan atau bahasa nasional pada pada saat Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional berdasarkan usulan Muhammad Yamin.

Sementara itu, perubahan nama dari bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia berasal dari usulan Mohammad Tabrani pada Kongres Pemuda I yang beranggapan bahwa jika tumpah darah dan bangsa tersebut dinamakan Indonesia, bahasanya pun harus disebut bahasa Indonesia.

Dilansir Kompas.com, istilah "bahasa Indonesia" sendiri telah muncul dalam tulisan-tulisan Tabrani sebelum Sumpah Pemuda diselenggarakan. Sementara itu, kata ini pertama kali muncul secara publik dalam surat kabar Hindia Baroe pada 10 Januari 1926.

Pada 11 Februari 1926, di koran yang sama, tulisan Tabrani muncul dengan judul "Bahasa Indonesia". Adapun isinya membahas pentingnya nama bahasa Indonesia dalam konteks perjuangan bangsa.

Perkembangannya Dipengaruhi Sastrawan

Selanjutnya, perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, di antaranya Marah Rusli, Abdul Muis, Sutan Takdir Alisyahbana, hingga Chairil Anwar. Berkat karya-karyanya, perbendaharaan kosa kata maupun struktur bahasa Indonesia semakin beragam.

Kemudian, lewat angkatan Pujangga Baru, pada 1936, Sutan Takdir Alisjahbana menyusun Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia yang berisi bahasa Melayu Tinggi. Setelah muncul Chairil Anwar, perbedaan antara bahasa Melayu Tinggi dan Melayu Rendah pun pudar.

Tak berhenti sampai situ, pada 25-28 Juni 1938, dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Kongres itu menyimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia. 

Melihat hal tersebut, Kongres Bahasa Indonesia kemudian rutin digelar selama lima tahun sekali untuk membahas perkembangan bahasa Indonesia.

Hingga kini, bahasa Indonesia pun terus mengalami pembaharuan karena ada kata-kata dari bahasa asing yang diserap secara perlahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Lantas, bagaimana tanggapan Ivan Lanin terhadap perkembangan bahasa Indonesia? Dengarkan perbincangan lengkap Wisnu Nugroho bersama Ivan Lanin dalam siniar Beginu episode "Bahasa Indonesia, Bahasa Persatuan" yang dapat diakses melalui https://dik.si/BeginuIvanLaninP2 di Spotify.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun