Perkembangannya Dipengaruhi Sastrawan
Selanjutnya, perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, di antaranya Marah Rusli, Abdul Muis, Sutan Takdir Alisyahbana, hingga Chairil Anwar. Berkat karya-karyanya, perbendaharaan kosa kata maupun struktur bahasa Indonesia semakin beragam.
Kemudian, lewat angkatan Pujangga Baru, pada 1936, Sutan Takdir Alisjahbana menyusun Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia yang berisi bahasa Melayu Tinggi. Setelah muncul Chairil Anwar, perbedaan antara bahasa Melayu Tinggi dan Melayu Rendah pun pudar.
Tak berhenti sampai situ, pada 25-28 Juni 1938, dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Kongres itu menyimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia.Â
Melihat hal tersebut, Kongres Bahasa Indonesia kemudian rutin digelar selama lima tahun sekali untuk membahas perkembangan bahasa Indonesia.
Hingga kini, bahasa Indonesia pun terus mengalami pembaharuan karena ada kata-kata dari bahasa asing yang diserap secara perlahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Lantas, bagaimana tanggapan Ivan Lanin terhadap perkembangan bahasa Indonesia? Dengarkan perbincangan lengkap Wisnu Nugroho bersama Ivan Lanin dalam siniar Beginu episode "Bahasa Indonesia, Bahasa Persatuan" yang dapat diakses melalui https://dik.si/BeginuIvanLaninP2 di Spotify.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H