Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

People Pleaser, Orang yang Selalu Ingin Membahagiakan Orang Lain

30 Oktober 2022   22:20 Diperbarui: 30 Oktober 2022   22:59 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Nika Halida Hashina

Pernah nggak sih, kamu selalu memiliki keinginan untuk menyenangkan orang lain? Hal ini tentu perasaan yang wajar karena membuat orang lain Senang dengan tindakan kita adalah suatu hal yang melegakan hati.

Tetapi apakah kamu tahu istilah people pleaser? Istilah ini cenderung dipahami sebagai orang yang terus menyetujui permintaan orang lain tanpa memedulikan apakah dirinya mampu atau tidak.

Bahkan tak jarang orang dengan kepribadian ini mengesampingkan urusan pribadinya demi membantu orang lain.

Menurut Cambridge Dictionary, people pleaser bermakna seseorang yang sangat peduli apakah orang lain menyukai mereka atau tidak, dengan tindakan selalu ingin menyetujui permintaan mereka.

Hal ini jelas dilandasi berbagai faktor, misalnya validasi orang lain atas kebaikan dirinya untuk menenangkan rasa cemas dari ditinggal orang lain, perasaan tidak nyaman jika tidak membantu orang lain, hingga hanya ingin menyenangkan orang lain.

Hal ini juga dibahas dalam siniar Anyaman Jiwa oleh Lana dari Teman Manusia Asa, dalam episode bertajuk, "Susah Banget Hidup Jadi People Pleaser!" Lana mengungkapkan bahwa menjadi people pleaser memang melelahkan.

Dalam kasus seorang people pleaser, karena orang lain melihat mereka selalu bersedia untuk membantu kebutuhan orang lain, terkadang mereka dieksploitasi karena hal ini.

Lantas, bagaimana cara untuk mengurangi kebiasaan sebagai people pleaser ini? Berikut adalah lima kiatnya dilansir dari laman Psychology Today.

Memprioritaskan Kebutuhan Pribadi di Atas Rasa Ingin Membantu Orang Lain

Seorang people pleaser harus ingat bahwa ia perlu memprioritaskan kebutuhan pribadi. Ini mungkin berlawanan dengan intuisi mereka yang sangat empatik akan kesulitan orang lain, tetapi perasaan ini harus dilawan.

People pleaser harus tegas terhadap batasan-batasan yang seringkali memungkinkan seseorang untuk memanfaatkannya dalam banyak hal. Hal ini dapat dilakukan dengan bertanya seberapa besar urgensi orang tersebut sampai membutuhkan bantuan, hingga melihat pada pekerjaan sendiri apakah telah rampung seluruhnya atau belum.

Jika masih sulit untuk menentukan prioritas, buatlah catatan mengenai apa saja kewajiban yang harus diselesaikan diri sendiri. Selanjutnya, jika melihat intensitas pekerjaan diri sendiri masih sangat padat, cobalah untuk menolak dengan perkataan yang sederhana.

Penjelasan yang panjang dan berbelit-belit hanya akan memungkinkan orang lain untuk melawan dan kembali memanipulasi. Dalam hal ini, jika bertemu langsung, cobalah untuk menggunakan intonasi yang hangat namun tetap sopan dan diplomatis.

Terakhir yang dapat dilakukan latih diri untuk menolak permintaan orang lain. Rencanakan dan praktekkanlah apa yang ingin disampaikan. Latihan ini dibutuhkan agar kita nyaman dan terbiasa dengan cara menolak tersebut tanpa harus merasa takut menyakiti lawan bicara.

Penyebab Seseorang Menjadi People Pleaser

Selain hal-hal yang disebutkan di atas, penelitian menunjukkan bahwa inkonsistensi emosional orangtualah yang menyebabkan seseorang menjadi people pleaser.

Anak-anak tidak tahu bagaimana cara untuk mengamankan dan mempertahankan cinta dalam suatu hubungan. Akibatnya, anak akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan cinta dari orangtua dan orang lain.

Dalam hal ini anak seolah ingin mewujudkan impian orangtuanya untuk dirinya dengan mengadopsi semua ajaran baik.

Jika perasaan ini berlangsung hingga ia dewasa, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang tertarik untuk mengeksplorasi siapa dirinya, melainkan hanya ingin terus mencari simpati orang lain.

Seorang people pleaser berfokus untuk mengubah dirinya menjadi baik agar bisa terus mendapatkan cinta dari orang lain.

Padahal perilaku orangtua pada umumnya kurang berkaitan dengan apa yang harus dicari anak di luar lingkungan rumahnya.

Dalam hal ini anak yang sangat mengedepankan kasih sayang dari orangtuanya membawa seperangkat standar ini hingga ia dewasa, yaitu dengan berusaha menyenangkan orang lain dan membuat mereka bahagia, sehingga dia juga bisa bahagia.

Simak penjelasan selengkapnya dalam siniar Anyaman Jiwa episode, "Susah Banget Hidup Jadi People Pleaser!" hanya di Spotify. Dengarkan juga episode menarik lainnya yang membahas kesehatan mental dengan berbagai faktor pemicu dan cara menyelesaikannya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun