3. Kurangnya Kebaruan
Pada tahap awal hubungan, pasangan acap kali mencoba aktivitas baru yang menyenangkan. Namun, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, situasi ini akan berangsur-angsur mereda menjadi stabil.
Bagaimanapun juga, otak kita memang dirancang untuk memperhatikan rangsangan baru.
Oleh karena itu, perlu adanya rencana mencoba aktivitas-aktivitas baru bersama. Misalnya, mengunjungi tempat baru, memasak makanan yang belum pernah dicoba, dan lain sebagainya.
4. Minimnya Keintiman
Kesetiaan bukan satu-satunya kunci utama dalam langgeng dan berlangsungnya suatu hubungan. Keintiman juga memerankan peran penting sehingga hubungan tidak terasa datar, tetap bisa menyenangkan, dan terbangun antisipasi dari satu sama lain.
Sama halnya dengan kebahagiaan, keintiman juga lama-lama akan mereda dengan sendirinya. Oleh karena itu, perlu adanya cara agar keintiman setidaknya dapat ditingkatkan kembali.
Roxy menyarankan untuk mempertimbangkan waktu luang bersama, terlepas dari kesibukan-kesibukan yang ada.
“Ingatlah bahwa intim jauh lebih dari sekadar seks, tetapi juga bisa lewat obrolan empat mata,” ucapnya. Ia memisalkan topik-topik yang bisa dibahas, seperti fantasi, keinginan, dan lain sebagainya.
5. Bahasa Cinta yang Berbeda
Bahasa cinta adalah cara yang anggota pasangan lakukan untuk dapat mengekspresikan cinta ke pasangan. Ada yang dengan tindakan pelayanan, memberikan hadiah, waktu berkualitas, dan lain sebagainya.