Selain itu, Nezar juga menjelaskan bahwa dalam menyibak kebenaran berita, seorang jurnalis harus memiliki critical thinking.Â
Verifikasi informasi lewat check and recheckÂ
Dalam podcast miliknya, Aiman Witjaksono juga mengemukakan hal yang tidak jauh berbeda dengan Nezar. Menurutnya, ketika seseorang mendapatkan sebuah informasi, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah cek kembali data lewat studi literatur.Â
Langkah studi literatur ini dapat dilakukan secara sederhana lewat mesin pencari web, seperti Google Search.Â
"Cari tahu siapa yang menuliskan itu, datanya darimana, apakah dari sumber yang kredibel, dan lain sebagainya," saran Aiman.Â
Kemudian, selain lewat internet, seorang jurnalis juga harus berani cek ke lapangan. "Karena kalau cuma studi literatur lewat Google Search saja, fungsi check and recheck tidak akan tercapai," ujarnya.Â
Hal terakhir yang dikemukakan Aiman adalah fakta dan opini. "Cari narasumber yang memang kredibel, yang bisa memverifikasi atau melakukan check and recheck lanjutan daripada informasi tersebut," tutur Aiman.Â
Belajar dari profesi jurnalis, kita sebagai masyarakat awam juga bisa turut ikut serta melawan hoaks dengan cara berpikir seperti jurnalis.Â
Kemampuan verifikasi data, cek data secara berkala, serta berpikir kritis yang dimiliki oleh jurnalis kelak sangat berguna ketika kita membaca suatu informasi yang tersebar di media sosial.Â
Bagi kamu yang penasaran dengan bagaimana jalan hidup dan latar belakang seorang jurnalis, serta bagaimana perang batin yang dialami dalam melawan berita palsu, dengarkan podcast Aiman Witjaksono episode "Perang Batin dan Hoaks" di Spotify.Â
Musim kedua podcast Aiman Witjaksono kini menceritakan perjalanan Aiman sebagai jurnalis dan seluk beluk kehidupan personalnya. Segera dengarkan agar tidak ketinggalan episode-episode terbaru!