Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menakar Potensi dan Tantangan "HealthTech" di Indonesia

15 Juni 2022   10:51 Diperbarui: 15 Juni 2022   11:20 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melansir Kompas.com, Indonesia hanya memiliki 0,36 dokter per 1.000 penduduk sehingga masih berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia. 

Hal ini diperparah bagi masyarakat daerah terpencil karena banyak dari mereka yang kekurangan tenaga kesehatan dan sulitnya akses ke instansi kesehatan.

Faktor kedua adalah mahalnya biaya kesehatan. Diperkirakan, seiring bertambahnya gaji kita maka biaya kesehatan nantinya akan lebih tinggi daripada biaya hidup. Ditambah lagi konsultasi dengan dokter spesialis cenderung mahal bagi beberapa orang. 

Bahkan adanya asuransi kesehatan terkadang tak dapat menutupi biaya pengobatan secara penuh. Hadirnya HealthTech diharapkan dapat menjadi alternatif berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. 

Sementara itu, biaya kesehatan juga akan semakin terjangkau. Dengan menggunakan HealthTech, maka kita secara tidak langsung dapat mengurangi biaya transportasi. Selain itu, harga konsultasi cenderung lebih murah karena terkadang penyedia aplikasi bisa memberikan potongan harga. 

Alasan HealthTech cocok berkembang di Indonesia 

Alasan pertama HealthTech dapat berkembang pesat di Indonesia karena masyarakatnya memiliki banyak populasi yang menguasai dan paham akan teknologi (tech-savvy), yaitu sebesar 73 persen. Bahkan, karena adanya pandemi, jumlah tersebut diperkirakan semakin meningkat. 

Hal tersebut juga diperkuat dengan jumlah kalangan menengah di Indonesia cukup banyak. Mereka pun lebih fleksibel dalam memilih akses layanan yang nyaman digunakan. 

Dengan harganya yang ramah di kantong, HealthTech banyak digunakan oleh kalangan menengah untuk sekadar melakukan kontrol kesehatan. 

Selain itu, karena adanya pandemi, pola pikir masyarakat kini mulai berubah dari 'mengobati' ke 'menjaga'. Misalnya, kita mungkin dulu jarang minum vitamin, tapi pandemi mengharuskan kita untuk terus menjaga kesehatan. 

Dengan HealthTech, kita dapat melakukan cek kesehatan secara berkala harus menemui dokter secara tatap muka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun