Sebab, ketika seseorang berfokus terhadap hal-hal yang tidak bisa dimiliki, ia akan terus mengejar hal tersebut hingga mendapatkanya. Di samping itu, ia tidak akan pernah merasa puas sehingga terus mengejarnya tanpa kenal waktu.Â
Untuk menyikapinya, seseorang perlu bersyukur atas hal-hal kecil yang ia punya.Â
Menghargai yang Baru Dibanding yang Sudah AdaÂ
Membeli atau mempelajari suatu hal baru tentu membuat seseorang merasa lebih bahagia. Apalagi, kalau hal tersebut didapatkan dengan susah payah.Â
Akan tetapi, ironisnya, dengan adanya hal baru tersebut, kita justru cenderung menjadi tidak menghargai apa yang sudah ada. Bisa saja, segala kebaruan yang kita miliki malah membawa ketidakbahagiaan.Â
"Seolah-olah, hal yang sudah ada atau lama tersebut dimasukkan ke dalam suatu kotak; dianggap sebagai sesuatu yang tidak penting lagi," ujar Arvan.Â
Lebih Memilih yang "Jauh" Dibanding "Dekat"Â
Menurut Arvan, kita terkadang lebih menghargai hal yang jauh dibanding dekat. Arvan memberi contoh seperti seorang pemuka agama yang disepelekan karena rumahnya berdekatan oleh warga.Â
Kedekatan ini membuat warga merasa sering bertemu dan menganggap kehadiran pemuka agama tersebut tidaklah istimewa.Â
Arvan mengungkapkan hal ini terjadi akibat adanya undervalue (penilaian rendah) oleh warga terhadap pemuka agama.Â
Padahal, pemuka agama tersebut memiliki segudang prestasi yang dihargai oleh orang-orang di luar warga lokal.Â