Oleh: Alifia Putri Yudanti & Ristiana Dwi PutriÂ
PERASAAN insecure atau tidak percaya diri kerap dialami oleh setiap orang dalam situasi apa pun. Insecure selalu membuat kita menjadi sosok yang tak mampu melakukan banyak hal. Hal tersebut tentu menyebabkan kepercayaan diri menjadi rendah.Â
Melansir dari Kalm, insecure dapat muncul karena kita merasa terancam saat melihat seseorang lebih baik dalam melakukan sesuatu sehingga timbul perasaan tidak mampu. Sebenarnya, perasaan insecure wajar terjadi. Bahkan, insecurity yang ditangani dengan tepat dapat memacu diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semakin meningkatkan rasa percaya diri.
Akan tetapi, yang menjadi masalah apabila seseorang memiliki rasa insecure yang berlebihan. Sikap ini dapat mengikis rasa kepercayaan diri dan selalu memandang diri dengan perasaan negatif. Saat melihat seseorang lebih hebat, kita justru meragukan kemampuan sendiri. Padahal, setiap orang hebat dalam bidangnya masing-masing.Â
Kondisi ini bahkan dapat semakin parah meskipun tidak ada pemicu di hadapan kita. Perasaan insecure dapat menghantui seseorang sehingga membuat kehidupan sosial terganggu. Bahkan, menurut penelitian Rahmah (2021), situasi pandemi membuat banyak perempuan merasa insecure akibat penampilan fisiknya sehingga berbondong-bondong membeli produk kecantikan yang belum tentu cocok di kulitnya.Â
Meskipun begitu, insecure tentu dapat diatasi dari diri sendiri atau bahkan dengan bantuan orang lain.Â
Berikut tips-tips yang dapat dilakukan agar kepercayaan diri meningkat sehingga rasa insecure berkurang.
Menerima segala kekurangan diriÂ
Setiap manusia tidaklah sempurna dan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, kita tidak bisa memproyeksikan diri dengan orang lain.Â
Terkadang, kita hanya melihat kekurangan diri yang menjadi kelebihan orang lain. Padahal, sebenarnya kita juga memiliki suatu kelebihan yang belum tentu orang tersebut punya.Â
Jadi, sebelum bisa mengembangkan kelebihan diri, menerima segala kekurangan terlebih dahulu patut dilakukan.
Dalam memasuki tahap penerimaan diri memang tidak mudah. Akan tetapi, hal ini bisa dimulai dengan membuat daftar kekurangan dan kelebihan yang dipunya. Kemudian, refleksikan mana yang dapat dikembangkan atau sulit dilakukan.Â
Apabila sudah dapat menerima diri sendiri, kita akan berdamai dengan rasa insecure. Tentunya, tahap ini juga akan membuat mental dan rasa percaya diri semakin meningkat karena hanya akan berfokus pada hal-hal yang dapat dikontrol.Â
Tantang diri dengan menunjukkan kekuranganÂ
Apabila kita penyuka tantangan, gunakanlah kekurangan untuk menampilkan sisi "unik" diri. Dengan menampilkan sisi yang berbeda, secara tidak langsung membuat banyak orang -yang memiliki masalah sama - akan terpengaruh.Â
Jadi, alih-alih meniru kelebihan orang lain, kembangkanlah sisi "unik" yang menjadi penyebab timbulnya rasa insecure. Misalnya, saat riasan wajah atau fashion tak sesuai dengan apa yang disukai masyarakat, maka jangan merasa berkecil hati. Siapa tahu, ada yang diam-diam menyukai penampilan unikmu.Â
Daripada terus-menerus berfokus pada standar yang diciptakan masyarakat, kenapa kita tidak menciptakan standar saja untuk diri sendiri?Â
Sebelum melakukannya, kita juga harus memiliki nilai-nilai atau prinsip diri. Nilai tersebut nantinya akan berguna sebagai pijakan mana yang harus dilakukan dan tidak. Apabila nilai diri sudah kuat, maka rasa insecure akan dianggap sebagai tantangan hidup yang asyik dikulik.Â
Ingatlah peristiwa yang membanggakanÂ
Saat sedang merasa diri tak berguna, coba ulik lagi memori yang berisi peristiwa menyenangkan. Dengan mengingat itu, kita akan diajak untuk berefleksi bahwa ternyata hal-hal baik juga pernah dilakukan.Â
Pikirkan kembali saat kita pernah membantu teman yang berada dalam situasi sulit. Mengingatnya dapat membuat diri merasa lebih berharga karena pernah melakukan hal-hal baik.Â
Selain itu, apabila mengingat pernah memiliki prestasi di bidang lainnya, hal itu dapat membuat diri menjadi lebih bersyukur karena ternyata kita juga punya kelebihan.Â
Ketika perasaan insecure muncul, peristiwa baik cenderung tertutup dengan hal-hal buruk. Bahkan, sampai lupa bahwa kita juga pernah berjasa untuk orang sekitar atau diri sendiri. Oleh karena itu, mengingat memori yang membahagiakan dapat meredam perasaan negatif sehingga akan menimbulkan pemikiran positif.Â
Eliminasi faktor pemicu insecureÂ
Apabila rasa insecure masih belum dapat diatasi, mungkin pemicu insecure ada di lingkungan terdekat. Misalnya, apabila kita memiliki teman yang sering membandingkan dirinya dengan konotasi negatif, maka jauhilah secara perlahan atau tarik diri untuk beberapa waktu. Berikan diri ruang agar dapat fokus untuk menenangkan rasa insecure.Â
Atau apabila memiliki teman yang suportif, keluh-kesah dapat dicurahkan dan diungkapkan kepada mereka. Terkadang, support system juga bisa meningkatkan kepercayaan diri karena mereka memahami permasalahan yang dialami. Mereka pun akan paham kalau kita membutuhkan ruang sendiri untuk berkontemplasi. Tak jarang, mereka juga akan memberikan hiburan dan afirmasi positif.Â
Ikuti informasi lebih lanjut terkait cara menangani rasa insecure dengan menyimak tautan berikut https://spoti.fi/3GUEgi3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H