Pada forum-forum, sering kali kita melihat penanya yang justru memutar-mutar inti pertanyaannya.Â
Hal itu merupakan contoh bahwa seseorang tak memiliki logika yang cukup baik. Seseorang berlogika akan bertanya dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas; membicarakan 'masalah' kemudian pertanyaannya.Â
Selain pada diri sendiri, logika juga bermanfaat untuk mengkritisi argumen orang lain.Â
Jadi juga menambahkan, "Logika itu kayak apa ya... kayak pisau cutter. Kalau pisau kamu tajam, kamu bisa berbuat banyak. Dan enggak perlu keluar tenaga terlalu banyak, dan irisan kamu rapih. Kalau cutter-nya tumpul, irisannya enggak rapih, tenaganya keluar banyak, kerjanya enggak bisa banyak."Â
Pembentukan karakter dengan logikaÂ
Selain memiliki banyak manfaat, logika juga dapat membentuk karakter kita menjadi pribadi lebih baik lagi. Dengan logika, kita dituntut menjadi orang yang bijak kepada diri sendiri dan orang lain.Â
Kita juga akan terbiasa menjawab pertanyaan dengan jujur dan akuntabel karena kebenaran sangat dihargai.Â
Kita juga akan senantiasa memiliki sikap kerendahan hati karena setiap argumentasi akan dihargai, baik itu salah atau benar.Â
Sikap tersebut kemudian dapat membawa diri untuk terus berefleksi dengan menerima hal yang benar dan meninggalkan yang salah.Â
Dalam siniar OBSESIF bertajuk "Logika Berpikir, Awal Kebebasan dan Kesetaraan", Jadi S. Lima memberikan penjelasan secara mendasar terkait logika yang ternyata memiliki segudang manfaat.Â
Logika yang menjadi dasar pemikiran, digunakan sebagai pijakan untuk menghadapi tantangan zaman.Â