Cara menghindari kesesatan berpikirÂ
Jadi S. Lima, seorang pengajar Hermeneutika, dalam siniar OBSESIF mengungkapkan bahwa masih banyak kesesatan berpikir yang dilakukan oleh masyarakat.Â
Kesesatan ini tanpa disadari sering dilakukan sehingga membuat argumen atau opini seseorang tak berkembang.Â
Kesesatan berpikir (logical fallacy) yang pertama adalah menggunakan ad hominem.Â
Seseorang akan menitikberatkan argumen pada 'siapa' yang berbicara daripada isi argumennya.Â
Hal ini sering terjadi saat mendengar penjelasan dari orang yang memiliki status lebih tinggi.Â
Oleh karena itu, kita langsung menganggap apa yang dikatakannya benar. Sementara saat orang 'biasa' menyanggahnya, ia dikatakan salah.Â
Padahal yang harus diutamakan dalam berlogika adalah isi dari argumennya, bukan sosok yang mengutarakannya.Â
Hal ini sangat kontradiktif karena manusia?tanpa memandang status?bisa saja melakukan kesalahan saat berbicara.Â
Oleh karena itu, objektivitas dan daya kritis dalam melihat argumen harus lebih dulu diprioritaskan.Â
Kesesatan berpikir lainnya adalah post hoc ergo propter hoc, yaitu ketika seseorang menyalahkan sesuatu hal sebelum peristiwa atau kejadian terjadi.Â