Ia percaya bahwa bandara yang sedang dibangun di Blora dapat menjadi gerbang untuk menyambut berbagai pihak, seperti turis hingga investor.Â
"Bagaimana orang tertarik datang ke Blora untuk investasi, untuk berkunjung. Kita sarana prasarana yang kayak hotel bintang lima, bintang empat, untuk meeting, pertemuan sudah ada. Kita punya khasanah kekayaan wisata alam, budaya, kuliner, dan sebagainya. Kita juga ada pusat pendidikan," papar Arief.Â
"Kita bayangkan kalau sekian ribu orang yang selama ini kalau ada akses bandara dari Halim ke Cepu, mungkin pasar potensinya besar. Tinggal memang kami akan menyiapkan diri untuk bagaimana menghadapi tamu, orang-orang yang datang; orang-orang yang mungkin dulu nostalgia pernah sekolah di Cepu," imbuhnya.Â
Cerita ini dikutip dari episode siniar BEGINU season dua yang bertajuk "Arief Rohman, Jejak Pramoedya dan Diaspora Membangun Blora".
Selengkapnya, Arief dengan Wisnu Nugroho berbicara soal para diaspora Blora yang dipanggil untuk pulang menengok kampung halaman untuk membangun Blora, Pramoedya Ananta Toer, hingga kekayaan kesusasteraan yang berpijak pada Blora.Â
Dengarkan podcast BEGINU episode kali ini hanya di Spotify!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H