Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pasanganmu Abusive? Tinggalin Aja!

15 Maret 2022   09:05 Diperbarui: 15 Maret 2022   09:11 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Target individu yang kasar, cenderung memilih pasangan dengan harga diri rendah dan selalu melihat kebaikan orang lain. 

Faktanya, orang tersebut terlihat mudah untuk dimanipulasi. Orang yang kasar perlu orang lain untuk disalahkan alias menjadi kambing hitam atas perbuatannya. 

Wanita cenderung percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas kesalahan pasangannya. 

Pasangan abusive mudah membuat kita merasa bersalah karena meninggalkan dia, seolah hanya kita yang mampu mengubahnya.

Rekam jejak jelek 

Sebelum memulai suatu hubungan serius dengan seseorang, ada baiknya kita telusuri rekam jejak orang tersebut dalam menjalin hubungan. 

Jika orang tersebut menyebut semua pasangan masa lalunya sebagai sosok yang tidak masuk akal, egois, jahat, dan selalu menyalahkan orang lain, menjadi sinyal bagi kita untuk terus berhati-hati. 

Masa lalu pasangan yang melibatkan kekerasan terhadap orang lain atau hewan peliharaan, merupakan tanda bahwa bisa saja hal tersebut juga terjadi pada kita. Hal itu bisa menjelaskan ketidakmampuan dirinya untuk mengelola emosi. 

Jika sudah terperangkap dalam hubungan yang abusive, sudah saatnya untuk berpikir logis terhadap perbuatan yang dilakukan oleh pasangan. 

Misal, ketika ia mengaku cinta tetapi tidak bisa mengendalikan emosinya, maka hal yang patut dipertanyakan ke diri sendiri adalah, "Apa saya bisa memaklumi perilaku dia, meskipun bentuknya kekerasan?" 

"Apa saya bisa menerima perlakuan kekerasan tersebut sebagai bentuk dari cinta?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun