Target individu yang kasar, cenderung memilih pasangan dengan harga diri rendah dan selalu melihat kebaikan orang lain.Â
Faktanya, orang tersebut terlihat mudah untuk dimanipulasi. Orang yang kasar perlu orang lain untuk disalahkan alias menjadi kambing hitam atas perbuatannya.Â
Wanita cenderung percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas kesalahan pasangannya.Â
Pasangan abusive mudah membuat kita merasa bersalah karena meninggalkan dia, seolah hanya kita yang mampu mengubahnya.
Rekam jejak jelekÂ
Sebelum memulai suatu hubungan serius dengan seseorang, ada baiknya kita telusuri rekam jejak orang tersebut dalam menjalin hubungan.Â
Jika orang tersebut menyebut semua pasangan masa lalunya sebagai sosok yang tidak masuk akal, egois, jahat, dan selalu menyalahkan orang lain, menjadi sinyal bagi kita untuk terus berhati-hati.Â
Masa lalu pasangan yang melibatkan kekerasan terhadap orang lain atau hewan peliharaan, merupakan tanda bahwa bisa saja hal tersebut juga terjadi pada kita. Hal itu bisa menjelaskan ketidakmampuan dirinya untuk mengelola emosi.Â
Jika sudah terperangkap dalam hubungan yang abusive, sudah saatnya untuk berpikir logis terhadap perbuatan yang dilakukan oleh pasangan.Â
Misal, ketika ia mengaku cinta tetapi tidak bisa mengendalikan emosinya, maka hal yang patut dipertanyakan ke diri sendiri adalah, "Apa saya bisa memaklumi perilaku dia, meskipun bentuknya kekerasan?"Â
"Apa saya bisa menerima perlakuan kekerasan tersebut sebagai bentuk dari cinta?"