Mohon tunggu...
Medina MeccaZy
Medina MeccaZy Mohon Tunggu... Guru - Nona

Si Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Katakan Kepada Cinta, bahwa Aku Ingin Berlari Bersamanya (Bagian 1)

28 Januari 2020   13:00 Diperbarui: 2 Februari 2020   14:22 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Pinterest)

Selesai menolak keras niatku, Ibu berjalan cepat menuju kamarnya. Untungnya, dia masih berbaik hati dengan tidak mengatakan itu di depanmu. Aku pastikan saat Ibu sedang meluapkan emosinya itu, kamu sudah dalam perjalanan pulang di dalam bus. Mungkin dengan hati yang menerka-nerka, sebab saat kamu duduk tenang di ruang tamu sambil selalu memasang senyuman, mereka tidak memberikan komentar apa-apa. Membisu.

Maaf, maafkan aku, Jelitaku. Pemilik mata jernih nan sayu.

"Kalau ibumu sudah bicara seperti itu, Bapak tidak punya wewenang lagi," tambah Bapak. Lalu berjalan menuju teras depan, setelah menepuk pundak kananku. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun