Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengurai Dampak Depresi dan Perundungan dalam Lingkungan Kedokteran

21 April 2024   18:00 Diperbarui: 24 April 2024   01:26 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi banyak calon dokter spesialis di Indonesia alami depresi. Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO

Tingkat bunuh diri yang tinggi di kalangan dokter juga merupakan isu yang memprihatinkan. Faktor-faktor yang mendorong perilaku ini termasuk stres yang berkelanjutan, isolasi, dan perasaan gagal yang mendalam. Ironisnya, profesi yang didedikasikan untuk menyelamatkan nyawa seringkali tidak mampu menyelamatkan nyawa dari para praktisinya sendiri.

Pada level individu, depresi dapat mengganggu fungsi kognitif dan kinerja klinis, yang berpotensi berdampak negatif pada keamanan pasien.

Dokter yang sedang berjuang dengan depresi mungkin memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses informasi dengan jelas atau membuat keputusan yang tepat di lingkungan klinis yang sering kali penuh tekanan.

Ini bisa menjadi bahaya serius bagi pasien yang bergantung pada keputusan medis yang tepat waktu.

Selain itu, depresi juga dapat mempengaruhi hubungan antara dokter dan pasien. Seorang dokter yang merasa putus asa atau tidak berdaya karena depresi mungkin tidak dapat memberikan dukungan emosional atau membangun hubungan yang positif dengan pasien mereka. Ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan pasien atau ketidakpatuhan terhadap perawatan medis yang direkomendasikan.

Tingkat bunuh diri yang tinggi di kalangan dokter dan calon dokter juga menggambarkan dampak yang mengerikan dari tekanan yang berlebihan dan kurangnya dukungan dalam profesi medis.

Saat seseorang mencapai titik di mana mereka merasa bahwa satu-satunya jalan keluar adalah dengan mengakhiri hidup mereka sendiri, itu bukan hanya tragedi bagi individu tersebut, tetapi juga meninggalkan luka yang mendalam pada keluarga, teman, dan komunitas medis mereka.

Penting untuk diingat bahwa dokter juga manusia, dengan kerentanan, ketakutan, dan kelemahan mereka sendiri.

Budaya yang menekankan kesempurnaan dan ketangguhan dalam profesi medis seringkali membuat dokter merasa tidak berdaya saat mereka mengalami kesulitan atau kelemahan.

Ini menciptakan lingkungan di mana stigmatisasi terhadap masalah kesehatan mental masih kuat, dan para praktisi seringkali merasa terisolasi dalam penderitaan mereka.

Ilustrasi Mengurai Dampak Depresi dan Perundungan dalam Lingkungan Kedokteran - sumber gambar: grwhealth.com
Ilustrasi Mengurai Dampak Depresi dan Perundungan dalam Lingkungan Kedokteran - sumber gambar: grwhealth.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun