Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengurai Dampak Depresi dan Perundungan dalam Lingkungan Kedokteran

21 April 2024   18:00 Diperbarui: 20 Agustus 2024   13:34 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi banyak calon dokter spesialis di Indonesia alami depresi. Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO

Sementara itu, budaya perundungan yang terkadang dianggap sebagai "tradisi" di dunia kedokteran masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Mahasiswa kedokteran seringkali dihadapkan pada perlakuan yang tidak adil dan intimidasi oleh rekan-rekan mereka yang lebih senior atau pembimbing klinis.

Sementara dokter yang sudah berpraktik mungkin menghadapi tekanan dari atas dalam bentuk target kinerja yang tidak realistis atau perlakuan yang tidak adil di tempat kerja.

Dengan begitu banyak tekanan dan tantangan yang harus dihadapi, tidaklah mengherankan jika beberapa individu merasa terlalu lemah atau putus asa untuk melanjutkan.

Tingkat bunuh diri yang tinggi di kalangan dokter dan calon dokter merupakan sebuah cerminan tragis dari sistem yang gagal menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para praktisinya.

Dalam artikel ini, penulis akan mencoba mengurai lebih dalam dampak depresi dan perundungan dalam lingkungan pendidikan dokter spesialis.

Penulis akan mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong fenomena ini, konsekuensi yang ditimbulkannya, dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengakhiri budaya yang merugikan ini.

Selain itu, kita juga akan membahas pentingnya membuka dialog tentang kesehatan mental di kalangan dokter dan calon dokter, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan inklusif bagi semua orang di dunia kedokteran.

Dampak Depresi dan Bunuh Diri di Kalangan Dokter dan Calon Dokter

Studi-studi menunjukkan bahwa tingkat depresi di kalangan dokter dan mahasiswa kedokteran jauh di atas rata-rata populasi umum.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Network Open pada tahun 2019, hampir 28% dari hampir 3.000 peserta dari 44 sekolah kedokteran melaporkan gejala depresi yang signifikan, sementara 11% mengalami pemikiran untuk melakukan bunuh diri.

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat depresi di antara dokter dan calon dokter sangat kompleks. Di antaranya adalah tekanan akademik yang tinggi, beban kerja yang berlebihan, kurangnya dukungan sosial dan psikologis, serta stigmatisasi terhadap masalah kesehatan mental di dalam profesi medis itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun