Ada serangkaian faktor yang mendasari urgensi aglomerasi ini, baik dari perspektif ekonomi, sosial, maupun politik. Salah satu alasan utama adalah adanya ketidakseimbangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Kota-kota besar seperti Jakarta sering menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, menarik investasi, dan menyediakan lapangan kerja yang melimpah, sementara daerah pinggiran seperti Depok, Bekasi, dan Cianjur cenderung tertinggal dalam hal pembangunan infrastruktur dan akses terhadap layanan publik.
Dengan bergabung ke wilayah metropolitan Jakarta, Depok, Bekasi, dan Cianjur diharapkan dapat mengakses lebih banyak sumber daya, investasi, dan peluang ekonomi yang sebelumnya mungkin tidak tersedia.
Hal ini dapat membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di daerah-daerah tersebut.
Selain itu, integrasi dengan Jakarta juga memungkinkan adanya pengembangan infrastruktur yang lebih baik, seperti jaringan transportasi publik yang terintegrasi, akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta peningkatan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Aspek politik juga turut memengaruhi urgensi aglomerasi ini. Dalam konteks Indonesia, Jakarta memiliki peran penting sebagai pusat kebijakan dan pengambilan keputusan nasional.
Dengan bergabung ke dalam wilayah metropolitan Jakarta, Depok, Bekasi, dan Cianjur dapat memiliki akses yang lebih langsung dan kuat dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada wilayah mereka.
Hal ini dapat membantu mereka dalam mengadvokasi kepentingan lokal mereka di tingkat nasional, serta meningkatkan koordinasi antar-pemerintah daerah untuk penyelesaian masalah bersama.
Namun, sementara terdapat berbagai manfaat yang mungkin diperoleh dari aglomerasi ini, perlu diingat bahwa terdapat pula tantangan-tantangan yang harus dihadapi.
Misalnya, integrasi yang tidak terkoordinasi dengan baik dapat menyebabkan konflik kepentingan antara pemerintah daerah, sementara pertumbuhan ekonomi yang cepat juga dapat memicu gentrifikasi dan peningkatan biaya hidup bagi penduduk lokal.
Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan yang matang dan strategi yang tepat untuk mengelola aglomerasi ini dengan baik, sehingga semua pihak dapat merasakan manfaatnya secara merata.