Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Memaknai Tradisi "Bukber" sebagai Simbol Solidaritas Sosial di Tengah Keterbukaan Multikultural

23 Maret 2024   22:13 Diperbarui: 24 Maret 2024   15:35 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bukber sebagai simbol solidaritas sosial di tengah keterbukaan multikultral. (Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Ini tidak hanya memberikan inspirasi bagi orang lain untuk mengadakan acara serupa, tetapi juga memperluas jangkauan tradisi ini hingga ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di luar negeri.

Selain teknologi, perubahan gaya hidup juga telah mempengaruhi cara kita melihat dan menjalani tradisi buka bersama.

Di tengah kesibukan dan mobilitas yang tinggi, banyak orang cenderung mencari alternatif yang lebih praktis untuk berpartisipasi dalam acara buka bersama. Salah satunya adalah dengan mengikuti acara bukber di restoran atau kafe yang menyediakan menu khusus untuk berbuka puasa.

Ini tidak hanya memudahkan peserta untuk menikmati hidangan tanpa harus repot memasak, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih santai dan nyaman bagi mereka yang ingin bersantai setelah seharian bekerja.

Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh era modern, penting bagi kita untuk tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan spiritual dalam tradisi Buka Bersama.

Meskipun kita menggunakan teknologi untuk mengorganisir acara dan membagikan momen-momen tersebut, esensi dari Buka Bersama tetaplah tentang kebersamaan, kepedulian, dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa.

Oleh karena itu, dalam menghidupkan tradisi bukber di era modern, penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan antara kemudahan teknologi dengan kehangatan dan kebersamaan yang tercipta dalam tradisi ini.

Kehadiran Non-Muslim dalam Bukber

Salah satu hal yang menarik dari tradisi buka bersama (bukber) di Indonesia adalah kehadiran non-Muslim yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Meskipun bukber secara tradisional merupakan kegiatan yang terkait dengan umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, namun semakin banyak non-Muslim yang ikut serta dalam acara ini sebagai tanda solidaritas, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama.

Kehadiran non-Muslim dalam bukber tidak hanya mencerminkan semangat saling menghormati dan memahami antaragama, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antarwarga yang berbeda keyakinan.

Acara bukber menjadi momentum penting untuk memperdalam pengetahuan tentang agama dan budaya masing-masing, serta memperluas lingkaran persahabatan dan kebersamaan di antara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun