Maka secara tidak langsung siswa akan mendapatkan 2 hal sekaligus, yaitu pengetahuan mengenai kesenian barongan dan materi matematika yang berkaitan seperti geometri, peluang dan himpunan.
Dari model pembelajaran tersebut berikut beberapa etnomatematika yang dapat kita eksplorasi dari kesenian barongan:
1. Pada kostum kepala singa barong memiliki bentuk setengah lingkaran
2. Saat arak-arakan barongan mengelilingi desa berlangsung dapat dihitung dengan konsep jarak, kecepatan dan waktu
3. Antara pemain depan dengan pemain belakang terjalin kelarasan saat pertunjukan barongan digelar. Pendekatan dapat dihubungkan dengan konsep limit
4. Dalam pementasan seni barongan, pemain saling berkelompok antara pemain musik, pemeran singa barong, penari kuda lumping, hal ini  dapat dihubungkan dengan konsep himpunan, dimana ada himpunan pemain musik, himpunan pemeran singa barong, himpunan penari kuda
5. Atraksi memakan kelapa utuh langsung dengan gigi atau tanpa alat bantu apapun, memakan pecahan kaca, memakan api yang berkobar, memakan paku, dicambuk berkali - kali tanpa kesakitan dan meninggalkan bekas luka, biasanya lama waktu ditentukan dengan angka, seperti atraksi berlangsung selama berapa menit dan akan atraksi dijambuk berapa kali
6. Kostum berupa jarik yang dipakai oleh pemain barongan dimana corak yang terdapat pada kain batik tidak terlepas dengan konsep bangun datar, pada salah satu contoh jarik disamping terdapat unsur layang-layang, persegi panjang
7. Alat musik simbal yang berbentuk lingkaran
8. Alat musik kendhang Permukaan alat musik kendhang yang mengiringi pementasan kesenian barongan berbentuk lingkaran.